Kementan Nilai Perlunya Link and Match dengan DUDI pada Pendidikan Vokasi
Pola magang juga perlu selaras dengan kompetensi keahlian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sangat diperlukan dalam pendidikan vokasi. Oleh karena itu, ciri pendidikan vokasi yang berhasil ialah lulusannya dapat diserap dunia usaha dan dunia industri.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dikawal dan melibatkan DUDI dalam penyusunan kurikulum, proses pembelajaran, dan tahapan lainnya sehingga lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Menegaskan hal tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti juga menjelaskan perlu adanya pola magang yang tepat dan selaras dengan kompetensi sehingga di akhir proses pembelajaran lulusan memiliki kompetensi yang diakui baik oleh pasar kerja maupun secara legal formal dalam bentuk sertifikasi kompetensi.
1. Pendidikan vokasi untuk pengembangan SDM pertanian penting untuk mendukung keberlanjutan pertanian Tanah Air
Senada dengan hal tersebut, Direktur Eksekutif PIS Agro (Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture-Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia) Martini Indrawati mengatakan, pentingnya pendidikan vokasi untuk pengembangan SDM pertanian yang mampu mendukung keberlanjutan pertanian yang menjadi masalah saat ini.
Oleh karena itu, pendekatan peer to peer antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan dunia usaha dan dunia industri perlu direkatkan dan lebih konkret dalam pendalaman kerja sama, terutama pelibatan dalam penyusunan kurikulum, pelibatan tenaga pengajar, magang, dan serapan lulusannya.