Banyuwangi Dorong Pendamping Desa Tingkatkan Desa Mandiri
Desa diharapkan tetap melakukan langkah-langkah inovatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta para pendamping desa untuk mendorong inovasi di tingkat desa. Di tengah keterbatasan anggaran, pemerintah desa diharapkan tetap melakukan langkah-langkah inovatif demi tercapainya target pembangunan desa.
Hal itu disampaikan Bupati Anas saat menghadiri Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa Berbasis Indeks Desa Membangun (IDM) dan Sustainable Development Goals (SDGs) di Banyuwangi, Senin (30/11/2020).
“Berapa pun anggaran yang diterima, desa harus didorong untuk tetap berinovasi dan melakukan perencanaan yang tepat tanpa banyak mengeluh. Saya berharap para pendamping desa dapat terlibat dalam proses penyusunan RKP Desa ini. Bagaimana dengan anggaran yang terbatas tapi target prioritas dapat tercapai,” kata Anas.
Baca Juga: Bupati Anas Yakin Tol Probolinggo-Banyuwangi Layak Jadi Prioritas
1. APBD Banyuwangi 2021 mengalami penurunan
Anas membeber bahwa APBD Banyuwangi 2021 mengalami penurunan dari Rp3,3 triliun (2020) menjadi Rp2,88 triliun pada tahun depan. Ini lantaran adanya penyesuaian dana transfer dari pusat akibat pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh pada kapasitas fiskal pemerintah pusat.
“Penurunan ini tentu juga berdampak pada transfer ke desa-desa. Maka, desa diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk menyiasati keterbatasan anggaran tersebut sehingga target-target pembangunan desa dapat terwujud,” ujar Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Banyuwangi Kusiyadi menjelaskan, bimtek ini diikuti 100 pendamping desa se-Banyuwangi.
“Mereka terdiri dari tenaga ahli, pendamping desa pemberdayaan, teknik infrastruktur, dan pendamping lokal desa,” kata Kusiyadi.
Baca Juga: Tim Wantannas Lakukan Kajian Pengelolaan Data Kemiskinan di Banyuwangi