Kemensos Gencarkan Pembentukan KSB dan Sosialisasi Bencana
Antisipasi ancaman megathrust
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times -- Kementerian Sosial terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana di selatan Pulau Jawa. Kemensos membekali masyarakat di kawasan tersebut dengan mendirikan dan memperkuat Kampung Siaga Bencana (KSB). Kemensos juga akan menggandeng Komando Pasukan Khusus (Kopasus) untuk pelatihan penanganan bencana.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, Kemensos terus meningkatkan kesiagaan menghadapi bencana di kawasan rawan bencana, khususnya di Selatan pulau Jawa. “Aku sudah dua kali video conference dengan kepada dinas sosial yang daerahnya rawan bencana. Termasuk dengan kepala daerah di kawasan selatan Jawa Timur. Aku sudah perintahkan stafku untuk terus membantu pemda di selatan Jawa, dari Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, sampai Banyuwangi,” kata Mensos di Surabaya (05/06).
1. Wilayah Jawa Timur punya potensi bencana gempa bumi yang besar
Kesiagaan Kemensos tidak lepas dari sinyalemen yang disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam webinar kajian dan mitigasi gempabumi dan tsunami di Jawa Timur, akhir Mei silam.
Ia mengatakan, berdasarkan penelitian dan pemodelan BMKG, wilayah selatan Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa bumi yang cukup besar. Namun, belum ada alat yang memprediksi secara tepat kapan bencana tersebut akan terjadi. Mengantisipasi hal ini, Langkah terbaru Kemensos adalah dengan membentuk dua KSB di Kabupaten Lumajang di Lapangan Desa Bulurejo, Tempursari, Lumajang (22/5).
Potensi bencana di Kabupaten Lumajang sangat besar, yakni tsunami karena berada di jalur pantai selatan, dan erupsi gunung berapi dari Gunung Semeru. Dalam satu kelompok KSB terdapat sekitar 60 warga yang ditunjuk menjadi anggota KSB. Mereka dibekali sejumlah pelatihan mitigasi bencana, seperti pemetaan potensi bencana, pemetaan sumber daya, pelatihan dasar pertolongan pertama dan evakuasi, keposkoan, hingga dapur umum.
"Kami memberikan pelatihan teknik tentang kebencanaan, masyarakat membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) sendiri sehingga mereka tahu dan terorganisasi siapa bagian evakuasi, siapa bagian dapur umum. Masing-masing punya koordinator sehingga jelas kalau ada bencana siapa berbuat apa," kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kemensos, Iyan Kusmadiana.