Kementan Dorong Industri Florikultura Berorientasi Ekspor
Lepas 50 ribu hibah benih sumber
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cianjur, IDN Times -- Tanaman florikultura memiliki potensi ekspor yang sangat tinggi. Saat ini preferensi pasar internasional mulai berubah ke arah tanaman tropis. Hal ini memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri karena Indonesia memiliki kekayaan genetik florikultura terbesar di dunia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan industri florikultura memerlukan dukungan inovasi secara berkelanjutan berupa Varietas Unggul Baru (VUB) dan teknologi pendukungnya. Ketersediaan inovasi unggul merupakan faktor kunci dalam pengembangan pertanian, khususnya sub sektor florikultura.
“Hari ini kita melepas benih awal kurang lebih sebanyak 50 ribu benih sumber yang dihasilkan oleh Balithi. Dari sini akan mampu diperbanyak hingga 1 juta benih yang tersebar ke beberapa petani dan juga penangkar. Kita memiliki negara dengan iklim tropis yang sangat bagus, sehingga kita bisa menghasilkan bunga tropis yang sangat indah dan bahkan diminati oleh dunia," kata Mentan dalam Ekspose Inovasi Tanaman Hias yang digelar di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) di Kabupaten Cianjur pada Kamis (9/9/2021).
1. Inovasi teknologi harus bermanfaat dalam tingkatkan produktivitas
Menurut Mentan Syahrul, inovasi teknologi harus bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas, sehingga dapat memacu pertumbuhan produksi dan peningkatan daya saing. Inovasi teknologi juga diperlukan dalam pengembangan produk untuk meningkatkan nilai tambah, diversifikasi produk dan transformasi produk sesuai dengan preferensi konsumen.
Open house inovasi tanaman hias ini mengangkat tema ”Membangun Industri Florikultura Yang Maju, Mandiri, Modern dan Berorientasi Ekspor." Acara ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa.
Menurut Mentan Syahrul, inovasi florikultura yang telah dihasilkan perlu segera diintroduksikan secara sistemik, cepat dan masif ke tangan pengguna, salah satunya melalui kerja sama kemitraan untuk pengembangannya. Kerja sama dengan para mitra tersebut diharapkan dapat berdampak signifikan dalam pengembangan industri florikultura.
“Setelah ini kita terobos dan kita akan siapkan pengembangannya ke depan. Kita akan jalin kerja sama dengan berbagai pihak baik dari start up, eksportir dan juga duta milenial pertanian," ujarnya
Mentan melanjutkan, kemandirian dalam industri florikultura, termasuk penyediaan benihnya akan dapat mengurangi ketergantungan produk dari luar (impor), bahkan bisa membalikkan keadaan menjadikan Indonesia tercinta sebagai pengekspor produk tanaman hias yang akan membanjiri pasar internasional.