Semarakkan Hari Mangrove Sedunia, KLHK Gelar Festival Mangrove 2023
Sebagai wujud implementasi penurunan emisi gas rumah kaca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Festival Mangrove 2023 dalam rangka memperingati International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem yang diperingati setiap tanggal 26 Juli. Festival Mangrove ini diselenggarakan di Bali di area sekitar Mangrove Information Center (MIC), Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali, pada Jumat-Sabtu, 28-29 Juli 2023.
"Festival mangrove ini merupakan bentuk sosialisasi, edukasi, serta ajakan kepada segenap komponen bangsa untuk menjaga dan merawat ekosistem mangrove, serta meningkatkan awareness akan pentingnya mangrove bagi hidup dan kehidupan di muka bumi," ujar Dyah Murtiningsih, Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDAS RH) dalam sambutannya membuka festival.
Festival Mangrove di Bali ini menjadi salah satu bagian dari implementasi Indonesia FoLU Net-Sink 2030, sebagai wujud implementasi upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, melalui kegiatan Percepatan Rehablitasi Mangrove dengan dukungan para stakeholder baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: Kementerian Lingkungan Hidup Bakal Gelar Lomba Sepeda di Ranca Upas
1. Hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai bukti nyata keberhasilan pemerintah dan masyarakat Bali dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove
Pemilihan lokasi Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai sebagai lokasi pameran karena Tahura ini merupakan bukti dan potret nyata keberhasilan perjuangan pemerintah Indonesia dan masyarakat Bali dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove, dari sebagian dalam kondisi rusak akibat aktivitas tambak menjadi kawasan hutan mangrove yang baik dan terjaga.
"Dengan luas lebih dari 1.300 hektare Tahura Mangrove Ngurah Rai telah menjadi rumah bagi 33 spesies mangrove dan 300 spesies fauna dan kita patut berbangga akan hal ini," kata Dyah.
Mangrove sendiri merupakan ekosistem unik dan kompleks, yang keberadaannya pada monospecific zone seringkali sejajar dengan garis pantai. Distribusi zona mangrove dipengaruhi oleh gradasi salinitas, frekuensi genangan, pasang surut dan geomorfologi, nutrient availability, soil sulphide dan redox levels, species competition, dan light availability to seedling.