Kunker ke Sulsel, Ketua DPD RI Dengarkan Aspirasi soal Kearifan Lokal
DPD RI disambut upacara tamu adat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palopo, IDN Times - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti beserta rombongan mengisi kunjungan kerja (kunker) hari kedua di Provinsi Sulawesi Selatan dengan rapat kerja bersama Wali Kota Palopo H Muhammad Judas Amir, di kantornya, Rabu (12/2/2020).
Pimpinan Komite II DPD RI Hasan Basri dan senator asal Toraja, Sulawesi Selatan, Lily Amelia Salurapa serta senator Ajbar (Sulawesi Barat) dan senator Alexander Fransiscus (Bangka Belitung) mendampingi LaNyalla dan menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Tua Palopo dan Istana Kedatuan Luwu Palopo.
Di masjid yang dibangun pada 1604 Masehi itu, LaNyalla juga melaksanakan salat zuhur berjemaah. Usai berkunjung ke masjid yang didirikan Raja Luwu Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe itu, rombongan menuju Istana Kedatuan Luwu Palopo.
Upacara penyambutan tamu adat oleh wakil Datu Luwu Andi Muhammad Nur Palulu beserta jajarannya menyambut LaNyalla dan para senator. “Kami ingin menitipkan kepada Ketua DPD RI agar kearifan lokal di Indonesia tetap dapat terjaga,” ungkap Andi setelah menjamu rombongan DPD RI di dalam Istana Luwu Palopo.
LaNyalla pun berterima kasih atas penyambutan terhadap dirinya dan para senator DPD RI. “Awalnya kami hanya ingin melihat secara langsung Istana Luwu, namun ternyata kami disambut dengan upacara tamu adat. Sekali lagi, kami akan catat aspirasi tentang kearifan lokal tersebut. Apalagi DPD RI memang mewakili daerah, termasuk di dalamnya kebudayaan dan adat istiadat,” ungkap LaNyalla.
1. Rapat antara Wali Kota Palopo dan DPD RI juga membahas beberapa aspirasi
Sementara itu, saat rapat kerja dengan Wali Kota Palopo, beberapa aspirasi disampaikan untuk dapat diperjuangkan di DPD RI. Hal tersebut di antaranya keinginan Palopo agar Universitas Andi Djemma bisa beralih status menjadi universitas negeri dan IAIN Palopo menjadi UIN.
“Kami juga ingin mendapat tambahan dana DAK dari pusat, khususnya untuk infrastruktur jalan dan drainase serta bendungan di Latuppa untuk penanggulangan banjir, sekaligus destinasi wisata. Saat ini DAK yang kami terima dari APBN hanya Rp14 miliar,” ungkap Judas Amir.