Promotor Konser Westlife di Sumsel Bantah Ada Pejabat Minta 500 Tiket
Promotor mengaku rugi Rp5 miliar ketika gelar konser
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Neutron Live Asia yang menjadi promotor utama konser boyband asal Irlandia di Palembang, Sumatera Selatan membantah ada 500 tiket yang diminta secara cuma-cuma oleh pejabat tertentu ketika konser digelar pada Minggu (18/8) di Stadion Gelorawijaya Jakabaring. Presiden Direktur Neutron Live Asia, Rendy menjelaskan awal mula isu adanya permintaan 500 tiket gratis dari curhatan event organizer lokal Musi Event dan Optimus One di akun media sosialnya.
Di dalam curhatan itu, mereka mengeluh Palembang belum menjadi tempat yang bersahabat, khususnya bagi penyelenggara acara berskala internasional. Penyebabnya tak lain karena banyak sekali oknum yang masih tidak mau menghargai proses penjualan tiket.
Mereka tak mau membeli tiket yang telah dijual oleh panitia, karena ingin mendapat tiket gratis. Permintaan tersebut tak hanya datang dari masyarakat, namun juga oknum pejabat. Selain ingin tiket gratis, oknum pejabat itu meminta untuk dikawal saat masuk ke arena.
Dalam pemberitaan Tempo yang tayang pada (22/8) lalu menyebut pejabat tersebut meminta 500 seat untuk tiket VVIP. Padahal, harga satu tiket VVIP dibanderol dengan harga yang tak murah yakni Rp1,95 juta (seating).
Dalam artikel berjudul "Konser Westlife di Palembang, Pejabat Minta Jatah 500 Kursi VVIP", sempat beredar tangkapan foto di akun Instagram Musi Event. Uniknya, di artikel Tempo itu, Rendy membenarkan ada permintaan kursi VVIP tersebut.
"Betul (ada permintaan 500 seat VVIP), bahkan lebih," kata Rendy dikutip dari Tempo pada Rabu malam (21/8).
Namun, curhatan itu menjadi viral dan menimbulkan banyak komentar. Rendy pun yang semula mengamini seolah mengubah pernyataannya.
Menurutnya, apa yang dikeluhkan oleh Musi Event tidak tepat. Ia mengaku tidak tahu dari mana Musi Event bisa mengklaim ada oknum pejabat yang meminta tiket VVIP sebanyak 500 lembar.
"Pertama kali kejadian ini diangkat oleh Tempo, karena ada postingan Musi Event di Instagramnya. Menurut saya, hal itu (oknum pejabat minta 500 tiket) tidak benar. Jadi menimbulkan mispersepsi sekarang di masyarakat," ujar Rendy ketika dikonfirmasi pada Sabtu (24/8).
Lalu, bagaimana sesungguhnya yang terjadi menurut promotor utama?
Baca Juga: Sempat Rusuh di Jakarta, Konser Westlife di Palembang Sukses Abis
1. Promotor menyiapkan 1000 tiket untuk kelas VIP
Menurut Rendy, apabila benar 500 tiket itu diminta oleh oknum pejabat tertentu, maka hal itu tidak tepat. Ia mengakui untuk tiket kelas VVIP telah disediakan 1.000 tiket.
"Kalau memang (tiket itu) diminta oleh pejabat ya berarti sudah habis dan udah separuhnya. Itu gak mungkin," kata Rendy.
Namun, ia mengaku rugi karena ada banyak penonton yang bisa masuk ke area stadion tanpa membeli tiket.
"Masuknya dari mana? Saya tidak tahu. Yang saya dengar ada yang (bisa masuk) dari kenalan dengan Korem yang bekerja di venue di JSC, sehingga dia memiliki akses," tutur dia lagi.
Bisa juga yang membantu, kata Rendy menduga, adalah aparat keamanan dan petugas security. Lantaran ada orang yang ia kenal, lalu dibolehkan masuk dan menonton tanpa tiket.
Baca Juga: Sempat Rusuh di Jakarta, Konser Westlife di Palembang Sukses Abis