TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Horor dan Pilu di Rumah Pesugihan Bungurasih

Karena pesugihan, deretan rumah di Bungurasih terkena sial!

Jakarta, IDN Times - Pada suatu hari di daerah Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, terdapat beberapa rumah yang berjajar. Dahulunya rumah-rumah ini dihuni oleh keluarga seperti rumah pada umumnya.

Terdapat salah satu rumah yang berisikan keluarga yang sehari-harinya berbisnis. Sayangnya, ayah dari keluarga ini memutuskan untuk menggunakan pesugihan supaya bisnisnya lancar dan menjadi kaya raya.

Sang ayah melakukan ritual perjanjian dengan makhluk gaib, atau yang biasa dikenal dengan pesugihan, untuk menumbalkan orang lain supaya bisnisnya lancar. Pesugihan ini justru menjadi sumber malapetaka bagi keluarga tersebut.

Tidak hanya berdampak kepada keluarganya saja, pesugihan ini juga berdampak kepada tetangga yang tinggal di sebelah keluarga ini. Sehingga, keluarga tetangganya tersebut juga menggunakan pesugihan untuk menjadi kaya raya.

Tim PM:AM dari IDN Media, Doel dan Bayu, berusaha untuk mengungkap sejarah di balik cerita mistis rumah-rumah di Bungurasih dengan datang ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Cerita Horor di Tol Cipularang, Mobil Mogok dan Senyum Misterius 

1. Anak terakhir menjadi tumbal dan dikuburkan di dalam rumah

Saat tim PM:AM IDN Times memasuki rumah yang sudah terbengkalai, hawa panas langsung menyergap Bayu dan Doel. Semakin ke dalam rumah, hawa terasa semakin panas dan berat.

Kondisi rumah pertama yang dimasuki pun sudah terbengkalai dan ditumbuhi oleh akar-akar di dinding rumah. Bangunannya pun sudah lapuk, dipenuhi oleh sampah, dan memiliki sisi-sisi yang bolong. 

Bayu menceritakan, perjanjian pesugihan yang dilakukan ayah dari keluarga ini dengan makhluk gaib harus menumbalkan nyawa anaknya sendiri. Sebab itu, anak terakhir dari keluarga ini dikubur di salah satu ruangan di dalam rumah.

Alasannya, kata Bayu, supaya para tetangga tidak curiga saat anak bungsu keluarga ini tidak pernah terlihat lagi. Kuburan anak perempuan tersebut kini dipenuhi oleh banyak akar di atasnya. Bahkan, akar-akar yang menjalar di dinding rumah pun memusat ke kuburan anak ini.

"Itu (kematian anaknya) gak nyelesain masalah karena dia masih haus materi," ujar Bayu.

2. Rumah kedua juga menggunakan pesugihan

Ketika memasuki bangunan rumah kedua, Bayu dan Doel menghampiri sebuah sumur yang berada di depan rumah. Sumur tersebut dijaga oleh makhluk gaib berupa genderuwo dan setelah diamati, sumur ini juga memakan korban seorang anak kecil seperti rumah sebelumnya.

Bayu menjelaskan, rumah kedua ini juga menggunakan pesugihan seperti rumah pertama. Namun, mereka tidak sadar kalau pesugihan yang digunakan itu justru merugikan keluarga mereka dan juga merugikan tetangga.

"Jadi, rumah pertama pakai pesugihan, terus tanpa disadari rumah kedua ini seret. Kemudian, rumah kedua pakai pesugihan, terus rumah kedua seret. Begitu aja terus, makanya mereka gak pernah merasa cukup," ujar Bayu.

Perbedaan pesugihan kedua rumah ini ialah rumah pertama menggunakan sosok jenglot dan rumah kedua menggunakan sosok tuyul untuk pesugihan. Kedua rumah ini mencari hal yang sama, yakni kekayaan dunia semata. 

"Berawal dari rumah pertama yang menggunakan pesugihan dan rumah samping akhirnya ikut juga. Jadi kayak tambal sulam gitu, lho," ujar Bayu.

Baca Juga: Kisah Horor Pasar Turi Lama di Surabaya, Sarang Makhluk Gaib!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya