TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tempat Pendidikan Militer yang Jadi Klaster Penyebaran COVID-19

Semua klaster pendidikan militer berasal dari Jawa Barat

Ilustrasi anggota TNI AD (secapaad.mil.id)

Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Penyebaran virus corona di Indonesia didominasi oleh tempat-tempat keramaian atau suatu tempat perkumpulan masyarakat.

Antara lain klaster pasar, pesta pernikahan, perkantoran, hingga lembaga pendidikan berbasis asrama seperti pesantren dan lembaga pendidikan militer.

Berikut tiga tempat pendidik militer yang menjadi klaster penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Bandung Dikepung Klaster Secapa AD, Pemkot Tetap Lanjutkan Relaksasi

1. Klaster Secapa AD Bandung

Lingkungan Secapa AD/Secapaad.mil.id

Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebanyak 1.280 tentara terkonfirmasi positif virus tersebut.

Temuan ini terungkap saat dua prajurit atau perwira siswa yang memeriksakan penyakitnya ke Rumah Sakit Dustira.

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil langsung meminta meminta Wali Kota Bandung Oded M Danial, memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro di sekitar Secapa AD. Selain itu Emil pun meminta Oded untuk menggelar tes masif bagi warga sekitar.

2. Klaster Pusdikpom AD di Cimahi

Ilustrasi (Dok. Pendam VI/Mulawarman)

Setelah klaster di Secapa AD Bandung, belakangan muncul lagi klaster di lingkungan pendidikan militer. Kali ini terjadi di Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Darat (Pusdikpom AD) yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat.

Wali Kota Cimahi Ajay M Priyatna mengatakan, ada 99 orang dikabarkan positif virus corona di Pusdikpom AD. Di antaranya 74 siswa dan 25 anggota TNI yang berdinas di Pusdikpom AD.

Ajay mengatakan, kasus positif di Pusdikpom AD Baru terindentifikasi usai dilakukan tes swab pada 3 Juli lalu. Hingga kemudian, Pusdikpom AD ditutup. Tidak ada yang boleh masuk dan keluar.

Baca Juga: Dinkes Jabar: Klaster COVID-19 Secapa AD dan Pusdikpom Tidak Terkait

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya