TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Golkar Berpotensi Kalahkan PDIP di Pilpres 2019?

Tiga program pro-rakyat jadi kunci sukses

IDN Times/Linda Juliawanti

Jakarta, IDN Times - Partai Golkar diperkirakan akan berpotensi menjadi pesaing terberat bagi PDIP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Demikian menurut hasil survei Lingkar Survai Indonesia (LSI) Denny JA.

Namun, peneliti LSI Rully Akbar menyebut hal tersebut bergantung kepada Golkar sendiri, apakah ingin membuat image baru di tubuh partai berlambang beringin tersebut.

"Partai Golkar berpotensi menjadi pesaing utama PDIP dalam merebut pemenang pemilu 2019. Upaya Golkar untuk me-rebranding partai dengan fokus pada program yang punya daya tarik elektoral dan image ketua umum yang baru, akan membantu mendongkrak suara partai," ujar Rully di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Rabu 24 Januari 2018.

Rully menjelaskan ada tiga faktor utama yang memungkinkan Golkar bisa mengalahkan PDIP pada pemilu 2019.

Baca juga: 5 Langkah KPU-KPAI Cegah Anak Jadi Korban Kampanye Hitam dan Hoax saat Pilkada

1. Pemilih tidak tetap PDIP kembali pada pilihan partai awalnya

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Pertama, kata Rully, pemilih yang sebelumnya 'lari' ke partai lain, terutama PDIP, kembali ke 'kandang' Golkar.

Migrasi pemilih antara PDIP dan Golkar bisa terjadi karena kedua partai ini memiliki platform partai yang sama, yaitu nasionalis, dan juga memiliki basis dukungan tradisional yang sama, yaitu pemilih menengah bawah alias wong cilik.

2. Sosok Airlangga Hartarto memberi harapan baru bagi Golkar

IDN Times/Fitang Adhitia

Kedua, menurut Rully, sosok ketua umum baru Golkar, Airlangga Hartarto, memberi harapan baru bagi Golkar.

Airlangga yang dikesankan bersih dan berintegritas membangun kembali kredibilitas partai yang sebelumnya diterpa isu negatif kasus e-KTP. 

Baca juga: 13 Sikap Netralitas Polri Menyambut Pilkada 2018 dan Pemilu 2019

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya