TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembiayaan Syariah Punya Andil Besar Dipembangunan Infrastruktur. Ini Buktinya 

Pembangunan jalan hingga jembatan 

Sumber Gambar: suara.com

Jakarta, IDN Times - Maju dan berkembangnya infrastruktur jalan dan kereta api di Indonesia, ternyata mendapatkan dukungan dari Sukuk Negara. Hal ini sebagai bentuk dukungan mewujudkan target di Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

“Sejak 2013, Sukuk negara berperan dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur transportasi dalam negeri. Dan sangat efektif dan efisien. Oleh katena itu, di masa mendatang sukuk negara adalah tiang pembangunan infrastruktur Indonesia,” tutur Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Suminto, Kamis (28/12).

Baca juga: Andil Besar Sukuk Negara di Ketahanan Pangan Indonesia 

Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau instrumen utang piutang tanpa riba adalah, surat berharga (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah.

Sejak diterbitkan pada 2008 sampai dengan 2017, sukuk negara mencapai Rp758 triliun dan merupakan diversifikasi pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk mempercepat pembangunan infrastruktur maupun yang lainnya.

Baca juga: Antisipasi Kemacetan Natal Dan Tahun Baru, Ini 3 Strategi Polisi

1. Pembangunan jalan 

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Suminto mencatat sejak 2013, Kementerian Perhubungan menjadi kementerian pertama yang memprakarsai proyek infrastruktur menggunakan sukuk negara. Dimana dana tersebut digunakan untuk pembangunan jalur rel ganda Cirebon – Kroya dengan total anggaran mencapai Rp800 miliar.

Baca juga: Atasi Kemacetan Lalu Lintas Jelang Natal, Polri Lakukan 3 Strategi Ini

2. Diikuti Kementerian PUPR

IDN Times/Fitang Adhitia

Setahun kemudian, Kementerian Perhubungan menggunakan skema pembiayaan serupa untuk pembangunan jalur rel ganda Cirebon – Kroya Segmen I (Lanjutan), Double Double Track Manggarai – Jatinegara (Paket A) dan Double Track Jatinegara – Bekasi (Paket B2 (2) senilai Rp1,37 triliun.

“Keberhasilan Kementerian Perhubungan ini, diikuti Kementerian PUPR untuk melakukan pembiayaan infrastruktur jalan raya maupun jembatan. Namun patut dicatat, seluruh proyek pembangunan jalur kereta api (kemenhub) dilakukan menggunakan pembiayaan sukuk negara,” tuturnya.

Baca juga: Kemacetan di Pantura Arah Jateng Masih Merayap Jelang Natal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya