TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

103 Negara Hadiri COP 4 Minamata di Bali, Begini Protokol Kesehatannya

Ada sekitar 500 delegasi hadiri COP 4 Minamata di Bali

COP 4 Minamata di Bali (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Conference of the Parties 4 Minamata telah berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali. Ini merupakan konferensi pertama secara tatap muka forum ini, sepanjang pandemik COVID-19 melanda dunia.

Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3), Sayid Muhadar, mengatakan dari 138 negara yang meratifikasi Konvensi Minamata, ada sekitar 103 negara yang mengirim delegasinya ke Pulau Dewata. Menurutnya, setiap negara mengirimkan sekitar delapan delegasi.

"Yang hadir dilihat kita kalau gak salah ada 500 (orang)," ujar Sayid di Bali Nusa Dua Cornvention Center, Bali, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga: COP 4 Minamata: RI Insiasi Deklarasi Lawan Perdagangan Merkuri Ilegal

1. Semua orang harus menjalani tes COVID-19 setiap hari

Proses swab antigen dan PCR di COP 4 Minamata (IDN Times/Aryodamar)

Protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 pada COP 4 Minamata Bali cukup ketat. Seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini, mulai dari petugas kebersihan, keamanan, hingga para delegasi harus menjalani swab test antigen setiap harinya dan PCR setiap tiga hari sekali.

"Kita tidak mau sebagai event internasional jadi cluster baru COVID-19. Setiap pagi di-swab, setiap tiga hari di-PCR. Kita sudah menyiapkan semua. Kalau ada yang positif, bisa ke tempat isoter (isolasi terpadu). Menurut saya prosedur kesehatannya cukup bagus kita terapkan," ujar Sayid.

Apabila ditemukan kasus positif, kata Sayid, penyelenggara telah menyiapkan hotel untuk menjalani karantina. Semua pihak yang positif harus menjalani karantina di tempat tersebut.

"Kita sudah siapkan hotel, semua delegasi tahu. Begitu positif bisa kita kirim ke karantina. Begitu lima hari negatif selesai," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Siti Nurbaya: Peningkatan Penggunaan Merkuri Mengkhawatirkan!

2. Bali dipilih jadi tuan rumah konvensi pertama di luar Jenewa

Sekretaris Ditjen PSLB3 KLHK Sayid Muhadar (IDN Times/Aryodamar)

Indonesia memilih Bali sebagai tuan rumah COP Minamata pertama di luar Jenewa, karena provinsi ini memiliki fasilitas untuk menyelenggarakan acara besar dan menjadi fokus pemerintah untuk pemulihan ekonomi. Menurut Sayid, Bali sudah dikenal dunia internasional.

Sayid meyakini acara ini berlangsung kondusif karena dipersiapkan oleh lintas kementerian dan lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Satgas COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Imigrasi Pemda Bali, TNI-Polri, bahkan keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) turut terlibat.

"Karena ini kan internasional tapi di bawah PBB. Jadi PBB punya standar keamanan sendiri. Nanti bekerja sama dengan polisi kita, itu berkali-kali kita rapat untuk memastikan keamanan," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya