TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ribu Produsen dan Pedagang Tahu Tempe di Jakarta Mogok Produksi

Aksi mogok digelar hingga 3 Januari 2021

Ilustrasi Pasar Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Sekitar lima ribu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung dalam Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melalukan aksi mogok produksi.

Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo, mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga bahan baku kedelai dari semula Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram.

"Mulai hari ini, tanggal 1 Januari 2021 sampai 3 Januari 2021 para pengrajin tempe tahu, berhenti produksi," kata Handoko seperti dilansir ANTARA, Jumat (1/1/2021).

Baca Juga: 6 Jenis Tempe Selain Tempe Kedelai, Sudah Mencoba yang Mana Saja Nih?

1. Mogok berlangsung selama tiga hari

ilustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Handoko mengatakan aksi mogok produksi itu telah disampaikan kepada sekitar lima ribu produsen maupun pedagang tahu dan tempe di DKI Jakarta melalui surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020 yang dikeluarkan Puskopti DKI Jakarta pada 28 Desember 2020. Selain itu, seruan mogok kerja itu juga disampaikan kepada jajaran pengurus di wilayah Provinsi Jawa Barat.

"Malam Sabtu sampai malam Minggu, tanggal 2 Januari 2021 semua tidak berjualan. Malam Senin tanggal 3 Januari 2021 sudah ada penjualan di pasar," ujarnya.

2. Produsen dan pedagang diajak menaikkan harga hingga 20 persen

(Ilustrasi Fajar Indonesia Network)

Puskopti mengimbau seluruh anggota untuk menaikkan harga jual tahu dan tempe minimal 20 persen. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kerugian.

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan jajaran pengurus di Jawa Barat agar kenaikan harga dilakukan secara kompak," katanya.

Baca Juga: Pengusaha Tahu Tempe Ancam Mogok, Kemendag: Stok Kedelai Cukup

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya