PSI: Pin Emas Anggota DPRD DKI Pemborosan
Biar lebih hemat disarankan pakai kayu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rian Ernest buka suara terkait rencana DPRD DKI Jakarta menggelontorkan dana sebesar Rp1,3 miliar, untuk pengadaan pin berbahan emas 22 karat bagi anggota dewan periode 2019-2024.
Rian menilai anggaran tersebut merupakan pemborosan, sehingga PSI tak akan memakai pin tersebut dan menggantinya dengan versi tiruannya.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif menyarankan agar PSI mengganti pin berbahan emas dengan bahan kayu. Mendengar saran tersebut, Rian justru menantang balik Gerindra untuk menerapkan usulannya lebih dulu.
"Kalau Gerindra ingin melakukan penghematan dengan menggunakan kayu, ide bagus juga. Mungkin Gerindra lakukan dahulu saja," jawab Rian melalui pesan singkat yang diterima IDN Times, Selasa (20/8).
Baca Juga: Udara Jakarta Terburuk ke-3 Dunia, Ini Kritikan Fraksi Golkar DPRD DKI
1. Tak berpengaruh pada kinerja anggota dewan
Menurut PSI ada persoalan lebih substantif yang membutuhkan anggaran, ketimbang pemberian pin emas pada setiap anggota DPRD DKI Jakarta.
"Pengadaan pin emas untuk anggota legislatif tidak berpengaruh secara substantif pada kinerja DPRD ke depan. Anggaran yang ada lebih baik digunakan ke arah yang lebih bermanfaat, seperti peningkatan program pelayanan masyarakat," ujar anggota DPRD terpilih PSI, Idris Ahmad.
Baca Juga: Ribut Pin Emas DPRD DKI, Gerindra-PSI Saling Tantang Pakai Bahan Kayu