TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Zona Merah COVID-19 Harus Salat Idul Adha di Rumah, Mengapa? 

Ada 33 RW zona merah di Jakarta

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Perayaan Idul Adha 1441 Hijriah akhir Juli tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Hari Raya Idul Adha kali ini berlangsung di tengah pandemik virus corona atau COVID-19.

Bahkan, warga di 33 RW Jakarta yang ada di Zona Merah diminta untuk melaksanakan salat Idul Adha di rumah masing-masing. Tujuannya untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

"Hal ini demi kebaikan, kesehatan, dan keselamatan bersama," ujar Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga: Masjid Istiqlal Tak Gelar Salat Idul Adha Tahun Ini

1. Sebanyak 33 RW zona merah akan dipantau ketat

Warga di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta, lakukan karantina kampung, 12 Maret 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Warga di zona merah juga diminta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat ketika salat Idul Adha. Mereka dilarang berkerumun, salaman, hingga berpelukan.

"Camat dan lurah sudah diinstruksikan untuk melakukan pengamatan secara lebih seksama kepada RW-RW di zona merah. Saya pikir untuk yang di zona merah ini perhatiannya akan lebih di banding yang lain," ujar Hendra.

2. Warga non-zona merah juga harus melaksanakan protokol kesehatan

Pelaksanaan salat Gerhana Matahari di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (21/6). Dok. Masjid Al Akbar Surabaya

Untuk warga Jakarta lainnya, Hendra menegaskan, protokol kesehatan tetap diterapkan. Sabun cuci tangan akan disiapkan di masjid, jemaah diminta membawa sajadah sendiri, hingga saling menjaga jarak.

"Sudah disampaikan ke masyarakat. Mudah-mudahan cepat kelar kayak gini kasian juga, kita juga terdampak," jelasnya.

Baca Juga: Asal Mula Idul Adha dan Kisah Nabi Ibrahim Diperintah Sembelih Ismail 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya