Kemendagri Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Usai Pemilu 2024
Stabilitas dan ketersediaan kebutuhan pokok juga penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Politik dan PUM) Aang Witarsa Rofik menekankan pentingnya penguatan moderasi beragama untuk membangun sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan, guna mencegah konflik lebih luas, juga untuk menciptakan negara yang adil, ramah, rukun, damai, dan makmur bagi semua warga Indonesia.
“Perlu antisipasi terhadap polarisasi masyarakat usai Pemilu 2024, yang dapat memicu konflik sosial akibat sensitivitas negatif yang tinggi di berbagai interaksi, baik langsung maupun di dunia maya,” ujar Aang dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (9/3/2024).
Aang sebelumnya menyampaikan hal ini dalam kegiatan “Komunikasi Sosial Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya” yang digelar Direktorat Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Ditjen Politik dan PUM Kementerian Dalam Negeri, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024) lalu.
Baca Juga: Moderasi Beragama Jadi Jurus Kemenag Tekan Intoleransi di Indonesia
1. Perlu perhatian khusus pada upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkotika
Kegiatan itu sendiri dihadiri 100 peserta yang terdiri dari Perwakilan Anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) wilayah Bogor, Perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) Kota Bogor, Perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bogor, dan Penyuluh Agama.
Dalam kesempatan itu, Aang juga menegaskan perlunya perhatian khusus kepada upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Juga pada penanganan ketahanan sosial, kemasyarakatan, dan seni budaya.
Baca Juga: Kemendagri Buka Suara soal Rencana KUA Layani Semua Agama