TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5.448 Rumah Rusak akibat Gempa Lombok, Relokasi jadi Opsi

Gerakan tanah jadi potensi bahaya

Antara FOTO/Ahmad Subaidi

Jakarta, IDN Times -Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan untuk memerhatikan lokasi pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang rumahnya rusak berat.

Kepala PVMBG Sri Hidayati mengatakan, potensi bahaya yang mungkin terjadi selain gempa bumi adalah gerakan tanah. Pihaknya telah melakukan pemetaan di beberapa wilayah.

"Titik yang terjadi kerusakan tanah karena proses deformasi atau gerakan tanah sebaiknya tidak digunakan pembangunan kembali rumah rusak berat," ujar Sri pada rapat koordinasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Rabu (1/8).

Dusun Melempo yang berlokasi di Desa Obel-Obel teridentifikasi memiliki 11 retakan tanah.

"Setiap retakan yang ditelusuri di mana rumah terbangun rusak semua,” imbuh Sri.

Baca Juga: Gempa Susulan di Lombok Mencapai 316 Kali hingga Hari Ini

1. Sebanyak 5.448 unit rumah rusak

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Data rumah rusak per hari Rabu 1 Agustus 2018 mencapai 5.448 unit. Jumlah rumah rusak berat dan ringan masih dalam proses verifikasi.

"Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan untuk rumah rusak berat per unit sejumlah Rp50 juta, sedangkan rusak ringan Rp10 juta," ujar Sri.

2. Pemkab diimbau melakukan pendataan penerima bantuan

Antara FOTO/Ahmad Subaidi

Setelah proses verifikasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara diharapkan untuk segera membuat surat keputusan mengenai penerima bantuan pembangunan rumah berdasarkan nama dan alamat. Selain itu, penambahan data dukung untuk penerima bantuan rumah dengan menyertakan dokumen kartu tanda penduduk dan rekening bank yang telah ditunjuk.

"Masyarakat penerima bantuan sesuai dengan SK akan dibuatkan nomor rekening bank, kemudian dana bantuan akan dikirimkan oleh pemerintah ke rekening tersebut," tuturnya.

Penggunaan uang juga diatur sesuai dengan kemajuan pembangunan perbaikan rumah. Dalam ini akan diberikan pendampingan sehingga pembangunan rumah dapat berlangsung dengan baik.

Baca Juga: Kisah Haru Bu Hendi Korban Gempa Lombok, Anaknya Sempat Tertimbun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya