PR Hari Pendidikan Nasional: Angka Kekerasan di Sekolah Masih Tinggi!
Benarkah sekolah tak lagi menjadi tempat yang aman?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti masih tingginya tingkat kekerasan, baik secara fisik maupun psikis, terhadap siswa di sekolah. Kasus-kasus kekerasan ini dinilai mencoreng dunia pendidikan.
"Mulai dari pemukulan sampai penghukuman tak wajar, seperti menjilat WC sebagaimana dialami oleh siswa SD di Sumatera Utara, dan penamparan sadis guru SMK terhadap sejumlah siswa di Purwokerto," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti dalam pesan tertulis kepada IDN Times, Rabu (2/5).
Kekerasan di dunia pendidikan, Retno melanjutkan, tak hanya dilakukan oleh guru terhadap murid, tapi juga oleh orang tua murid terhadap guru, bahkan kekerasan juga dilakukan oleh murid terhadap guru. Ia mencontohkan kasus tewasnya guru Budi di Sampang setelah dipukul oleh muridnya.
"Ada apa dengan pendidikan kita sehingga anak didik bisa berbuat demikian?" kata Retno.
Baca juga: Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan Terakhir
1. Kekerasan di lingkungan sekolah tinggi
Berdasarkan Ikhtisar Eksekutif Startegi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016-2020 oleh Kemen-PPPA, terlihat bahwa kekerasan di dunia pendidikan terbilang tinggi, baik yang dilakukan guru pada siswa, siswa terhadap guru, maupun siswa terhadap siswa lainnya. Adapun datanya adalah sebagai berikut:
● 84% Siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah
● 45% siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan
● 40% siswa usia 13-15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya
● 75% siswa mengakui pernah melakukan kekerasan di sekolah
● 22% siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan
● 50% anak melaporkan mengalami perundungan (bullying) di sekolah
Baca juga: Kekerasan Fisik dan Seksual Marak Terjadi di Sekolah, Mayoritas Korban Anak Laki-laki