Dibuka Jokowi, 3 Ribu Penjabat Hadiri Rakornas Forkopimda di Sentul
Semua pejabat daerah akan datang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyebutkan Rapat Koordinasi (Rakornas) antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu (13/11) akan dihadiri sekitar tiga ribuan pejabat.
"Nanti yang hadir kurang lebih 3 ribu, mulai dari pemerintah daerah tingkat satu, tingkat dua bupati, wali kota, kemudian ada Ketua DPRD tingkat kabupaten dan kota," kata Tito dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (13/11).
1. Rakornas bertema ‘Sinergi untuk Indonesia Maju’
Tito mengatakan Rakornas Forkopimda yang digelar perdana ini memiliki tema 'Sinergi untuk Indonesia maju'. Tujuannya yaitu menyinergikan dan menyelaraskan visi misi dan rencana pembangunan lima tahun ke depan Presiden dengan Pemerintah Daerah se-Indonesia. Sehingga, ada kesesuaian program sebelum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ketuk palu.
Pasalnya, ada lima program prioritas yang digaungkan oleh Presiden dan Wakil Presiden, Joko ‘Jokowi’ Widodo - Ma'ruf Amin, yaitu pertama mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM), kesehatan dan pendidikan, kedua mengenai pembangunan infrastruktur, ketiga penyegaran regulasi, keempat reformasi birokrasi, kelima yaitu transformasi ekonomi.
"Nanti penjabaran banyak sekali oleh Menteri, Menko, itu nanti diharapkan bisa dimasukkan dalam program daerah membangun membuat dasar kebutuhan khas masing-masing," kata Tito.
Ia mengatakan, meski Pemerintah Daerah bersifat otonom, tapi semua diikat dalam satu negara, sehingga tetap harus ada keselarasan mengenai program-program setiap Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat.
"Bahkan legislatif, yudikatif, dan eksekutif kalau sudah berbicara dengan negara itu satu visi, meskipun bukan berarti konspirasi ada cek and balence untuk lima tahun ke depan," tuturnya.
Baca Juga: Tambah 6 Wamen, Jokowi Dianggap Kontraproduktif dan Politis