Isu PKI dan Komunis Terus Muncul, Anak DN Aidit: Perlu Rekonsiliasi
Pelaku dan korban harus dipertemukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setiap 30 September menjadi ritual tahunan Indonesia mengenang sejarah kelam penumpasan gerakan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) atau lebih dikenal G30S/PKI. Hampir setiap tahun Indonesia terus dibenturkan dengan isu kebangkitan komunis atau PKI, melalui gaya baru.
Namun, anak dari Ketua Committee Central PKI DN Aidit, Ilham Aidit memastikan hampir tak mungkin PKI kembali bangkit di Indonesia.
“Komunisme itu udah gak punya uang di dunia, apalagi di Indonesia. Peristiwa 65 gak mungkin bisa hadir kembali hari ini,” kata Ilham dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam, 29 September 2020.
Lalu bagaimana agar Indonesia bisa berdamai dengan masa kelamnya?
Baca Juga: Fakta-Fakta Kontroversial Film G30S/PKI hingga Berhenti Ditayangkan
1. Rekonsiliasi bisa menjadi jalan keluar
Ilham menjelaskan, jalan satu-satunya agar Indonesia tak lagi selalu panas dibakar isu kebangkitan PKI adalah dengan cara rekonsiliasi. Rekonsiliasi menurutnya bermakna merajut kembali dua belah pihak yang pernah mengalami konflik berdarah.
“Itu cukup relevan karena peristiwanya sudah lama, tapi peristiwa itu masif terjadi orang-orangnya sudah tidak lagi hadir, korbannya pun sudah tua. Rekonsiliasi masih baik buat saya,” ujar dia.
Baca Juga: Fraksi PKS DPR: Film G30S Cara Bangsa Menolak Lupa Kekejaman PKI