TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SBY Sebut Deklarasi Anies-AHY Awal September, Elite NasDem: Bohong!

Sahroni sebut SBY berbohong

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Partai NasDem membantah pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait rencana deklarasi capres dan cawapres Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada awal September 2023.

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menyebut pertemuan Anies bersama Tim 8 di Cikeas pada 25 Agustus 2023, sama sekali tidak membahas deklarasi Anies-AHY.

“Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklrasikan awal September, jadi gak ada,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu di Bareskrim Polri, Senin (4/8/2023).

Baca Juga: Pertinggi NasDem Bakal Laporkan SBY ke Bareskrim Polri, Kenapa?

1. Sahroni sebut pertemuan di Cikeas tidak membahas deklarasi Anies-AHY

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sahroni mengaku menjadi saksi hidup dalam pertemuan Anies dengan Demokrat di Cikeas yang berlangsung selama dua jam. Ia mengatakan, dalam pertemuan itu SBY hanya bercerita soal proses ia menjadi calon presiden pada 2004.

“Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan gak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka,” ujar crazy rich Jakarta Utara itu.

Baca Juga: PDIP Buka Pintu untuk Demokrat, Puan: Komunikasi Masih Terjalin

2. Sahroni berniat melaporkan SBY ke Bareskrim

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika memimpin rapat darurat partai pada Jumat, 1 September 2023. (youtube.com/Partai Demokrat)

Kerena itu, Sahroni mengaku berniat melaporkan SBY ke Bareskrim terkait dugaan penyebaran kabar bohong atau hoaks. Namun demikian, ia mengurungkan niatnya atas perintah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

“Secara pribadi bukan secara institusi atau organisasi, atau organisasi atau sebagai jabatan DPR saya ingin melaporkan seseorang petinggi Demokrat, terkait apa yang diucapkan pada 25 Agustus bahwasanya saya ada di dalam ruangan itu,” kata dia.

“Kenapa saya akhirnya memilih secara pribadi mau melaporkan, tapi tadi saya dijalan menelepon ketua umum bahwa saya akan melakukn pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan,” imbuh Sahroni.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya