Soal Isi Buku Hitam Sambo, Kapolri Didesak Bongkar Konsorsium 303
ISESS soroti isi buku hitam Sambo terkait konsorsium 303
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memeriksa Ferdy Sambo terkait beredarnya bagan konsorsium 303.
Terlebih, ada buku hitam Sambo diketahui merupakan catatan atau data-data yang ramai diperbincangkan publik.
"Harus diperiksa juga (Ferdy Sambo soal konsorsium 303). Dalam bagan itu bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Arti Istilah Konsorsium 303, Kongsi yang Sarat dengan Perjudian
1. ISESS minta ketegasan Kapolri untuk pengusutan konsorsium 303
Menurut dia, penyidik kepolisian memiliki kompetensi dan kualitas yang sangat tinggi. Namun, kata dia, problemnya adalah kemauan, baik untuk menuntaskannya yang seringkali terkendala psikologis, karena ada saling sandera kepentingan.
"Hal itu bisa dipecahkan bila ada ketauladanan dan sikap tegas dari Kapolri sebagai pucuk pimpinan Polri," jelas dia.
Jika Kapolri tidak ada ketegasan, kata Bambang, pelaksana di lapangan tidak punya back up apabila terjadi apa-apa pada dirinya. Mengingat, penyidik yang baik itu, kata Bambang, juga punya keluarga dan masa depan, sehingga tentu akan berpikir risiko.
"Apalagi tak ada jaminan keselamatan, terutama karir mereka dari Kapolri. Makanya, lagi-lagi ini tergantung dari sikap tegas Kapolri. Kapolri harus ing ngarso sung tuladha, di depan menjadi tauladan, memimpin sendiri upaya penuntasan kasus 303 ini," ujar Bambang.
Baca Juga: Debat Sengit 3 Anggota DPR soal Konsorsium 303 Sambo di Depan Kapolri