Tragedi MTsN 19 Jakarta: Dekat Sungai hingga Sistem Drainase Buruk
Lokasi sekolah juga berada di dataran rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tiga orang siswa meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).
Hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa robohnya tembok itu diduga karena posisi sekolah berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan adanya aliran sungai di belakang sekolah.
"Posisi sekolah berada di dataran rendah. Di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," jelas Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta, Michael lewat keterangan tertulisnya, Jumat (7/10/2022) malam.
Baca Juga: 3 Siswa Tewas Korban Tragedi MTsN 19 Jakarta Divisum di RS Prikasih
Baca Juga: Anies Akan Cari Penyebab Robohnya Tembok Sekolah MTsN 19 Jakarta
1. Air di gorong-gorong meluap diduga karena sistem drainase buruk
Selain itu, tembok pembatas sekolah kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB.
Faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.
Baca Juga: Siswa MTsN 19 yang Tertimpa Tembok Sedang Bermain di Taman Sekolah
Baca Juga: Kesaksian Paman Siswa MTsN 19: Luapan Banjir Seperti Air Bah