Earth Hour 23 Maret 2024, Jangan Lupa Matikan Lampu selama Satu Jam!
Matikan lampu pada jam 20.30 - 21.30
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta IDN Times - World Wide Fund for Nature (WWF) mengundang seluruh masyarakat di dunia untuk melakukan Earth Hour pada 23 Maret 2024. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan mematikan lampu dan barang elektronik yang tidak digunakan selama 60 menit dari pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat.
Earth hour kali ini merupakan yang ke-18 dengan tema “Momen Terbesar untuk Bumi” sebagai upaya untuk membangun kesadaran dan merayakan pentingnya lingkungan bumi.
Berdasarkan situs resminya, WWF menyatakan lingkungan memberikan udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan sumber daya penting lainnya. Namun, masa depan lingkungan tidak pasti, kita kehilangan hutan, kehidupan alam, dan air tawar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Meskipun mudah untuk terasa dibebani dari isu-isu itu, kita mempunyai kekuatan untuk melakukan perubahan,” demikian dikutip dari situs resmi WWF.
Baca Juga: PBB Peringatkan Sampah Elektronik jadi Bencana Lingkungan
1. Dirjen WWF Internasional sebut perlu lebih banyak yang partisipasi
Direktur Jenderal WWF International Kirsten Schuijt menyebutkan perlunya lebih banyak masyarakat yang berpartisipasi di Earth hour tahun ini.
"Lebih banyak orang yang perlu bergabung dalam Earth Hour tahun ini untuk memanfaatkan kekuatan kolektif individu dan komunitas," kata Kirsten melansir dari ANTARA.
Menurut Kirsten manusia perlu berpartisipasi langsung untuk menyelamatkan bumi agar meningkatkan kesadaran terkait hambatan lingkungan hidup dan menghindari kehilangan keanekaragaman hayati di tahun 2030.
Ia pun menyatakan Earth Hour dapat menjadi peluang yang memperluas jangkauaan mencapai jutaan masyarakat dunia yang berpotensi melibatkan yang awam terkait masalah lingkungan.
Editor’s picks
"Melindungi planet kita adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan tindakan kolektif dari seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: WWF: 400 Mamalia Laut Terdampar di Pesisir RI Selama 4 Tahun Terakhir