Siberkreasi, Kominfo, dan Facebook Gelar Diskusi Metaverse Era Baru Digital
Diskusi ini digelar di Siberkreasi Hangout Online
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kamis, 4 November 2021 Siberkreasi bersama Facebook, Kementerian Komunikasi dan Informatika, WIR Group, dan Shinta VR mengadakan diskusi online pada Zoom meeting, disiarkan melalui live streaming di Channel YouTube, LiveNex dan Facebook Siberkreasi dengan topik ‘Metaverse Era Baru Dunia Digital’.
Diskusi online kali ini menghadirkan tiga narasumber dan dimoderatori Annisa Virdianasari dan Abi Satria yang merupakan anggota Siberkreasi. Narasumber pertama, Jeffrey Budiman selaku Group Chief Innovation Officer & Co-Founder WIR Group, Nafinia Putra yang merupakan seorang VP of Marketing di Xendit/Co-Managing Director of Girls in Tech Indonesia, dan narasumber ketiga, Andes Rizky selaku Managing Director Shinta VR
Webinar dibuka dengan pembahasan tentang pengumuman Facebook yang melakukan rebranding dengan merangkul ide futuristik melalui Metaverse. Metaverse dapat didefinisikan menjadi dunia nyata pada tingkat sepenuhnya yang baru, yang dibangun dari konvergensi virtual dan dunia nyata.
Metaverse merupakan langkah revolusioner setelah teknologi internet dan media sosial hadir dalam kehidupan masyarakat, yang dapat mengubah cara pengguna terhubung ke internet, serta apa yang pengguna sambungkan ke internet.
Baca Juga: Kominfo Umumkan Humas Terbaik Tanah Air di AMH 2021, Ini Daftarnya
1. Alasan mengapa lahir banyak inovasi-inovasi baru yang berguna
Jeffrey Budiman menjelaskan bahwa pandemik mengharuskan siapa pun beradaptasi dengan teknologi lebih cepat untuk bertahan. Itulah alasan mengapa lahir banyak inovasi-inovasi baru yang berguna untuk menggantikan kegiatan berinteraksi langsung. Ia melanjutkan pembahasannya terkait definisi Metaverse dan apa kegunaannya di masa depan.
Jeffrey juga menjelaskan bahwa Metaverse adalah sebuah ruang virtual yang dapat digunakan bersama, di mana ada dunia baru di mana para pengguna direpresentasikan melalui avatar untuk melakukan aktivitas, berinteraksi layaknya di dunia nyata.
Ia menjelaskan bahwa konsep science fiction diperkenalkan dalam literasi sci-fi sejak 1992, dipromosikan melalui karya-karya film dan kini hadir di tengah-tengah kita. Mencapai titik Metaverse sebagai ekosistem dunia digital yang baru membutuhkan proses, sama halnya dengan perjalanan WIR memperkenalkan teknologi Augmented Reality sejak 2009.
Jeffrey lalu mendemonstrasikan teknologi Augmented Reality secara langsung, yang digunakan dalam ranah pendidikan untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik. Ia juga memperlihatkan teknologi Augmented Reality yang dirancang khusus untuk kepentingan pemasaran, ini semua dibuat karena ia percaya bahwa berbagai hal dan usaha untuk memenuhi kebutuhan masih dapat dilakukan selama pandemik, hanya saja butuh pemahaman dan kesiapan untuk berinovasi demi memudahkan para pengguna untuk merasakan jasa yang ditawarkan atau produk yang dijual.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Genjot 10 Ribu Talenta Digital Tumbuh di Semarang