TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Pilot Batik Air Ketiduran di Pesawat, Ada yang Kelelahan Rawat Bayi

Co-pilot baru memiliki bayi kembar dan pindahan rumah

ilustrasi pesawat (unsplash.com/Ivan Shimko)

Jakarta, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan, dua pilot Batik Air (Kapten dan Co-Pilot) tertidur di udara saat menerbangkan pesawat dari Kendari menuju Jakarta. KNKT mencatat, kedua pilot itu tidur selama sekitar 28 menit.

Penerbangan ID6723 Kendari-Jakarta dioperasikan menggunakan Airbus A320 (PK-LUV) pada 25 Januari 2024. Dari dokumen catatan KNKT, dijelaskan salah satu alasan SIC (Second in Command) atau Co-pilot tertidur adalah karena kelelahan.

"SIC memiliki bayi kembar berumur satu bulan. Istrinya merawat bayi-bayi tersebut dan SIC mendampingi selama di rumah," tulis laporan KNKT, dikutip Sabtu (9/3/20234).

Baca Juga: 2 Pilot Batik Air Tertidur Saat Menerbangkan Pesawat ke Jakarta

1. Tak ada masalah pada sistem pesawat

Pesawat parkir di Bandara Internasional Lombok. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut jadwal Batik Air Indonesia, penerbangan dari Kendari menuju Jakarta ini berdurasi dua jam 35 menit. Kapten Pilot (Pilot in Command) pesawat BTK6723 ini berusia 32 tahun, sementara Co-pilot 28 tahun.

Dalam laporan KNKT itu juga disebutkan bahwa setelah insiden dua pilot tertidur itu, penerbangan tetap berlanjut menuju Jakarta, dan pesawat yang mengangkut 153 penumpang itu mendarat dengan lancar.

Tidak ada penumpang yang cedera. Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ditemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.

2. Terbang 17 jam dalam sepekan terakhir

ilustrasi pesawat terbang (unsplash.com/Pascal Meier)

Jadwal yang padat tampaknya membuat Co-pilot itu kelelahan. Dia melakukan penerbangan selama tujuh hari terakhir, yakni 17 jam delapan menit.

Pada 22 Januari 2023, SIC mempunyai satu jadwal penerbangan dengan total waktu penerbangan satu jam dua menit.

Tugas penerbangan selesai pada pukul 11.42 UTC atau 18.42 WIB, dan dia kembali ke rumahnya menggunakan mobil diantar sopir. Co-pilot tiba di rumah, tidur dan membantu istri merawat bayi.

3. Pindah rumah dan terbangun karena rawat bayi

Ilustrasi pesawat (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Pada tanggal 23 Januari 2024, dia dijadwalkan libur. Dia bangun dan pindah rumah. Setelah packing selesai, sore harinya dia berangkat ke rumah barunya dalam waktu sekitar satu setengah jam.

Pada 24 Januari 2024, dia bangun sekitar pukul 09.00 WIB beberes pindah ke rumah baru dengan membawa barang dari rumah lama.

Dia akhirnya mencoba untuk tidur, namun dia harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayi kembar mereka.

Co-pilot merasa kualitas tidurnya menurun. Pada 25 Januari 2024 dia bersiap ke bandara dengan hasil pemeriksaan kesehatan dinyatakan layak terbang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya