BMKG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tidak Sebabkan Tsunami
Tidak ada perubahan muka air laut di Selat Sunda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, menjelaskan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat (10/4) malam tidak menyebabkan perubahan anomali muka laut.
Artinya erupsi Gunung Anak Krakatau tidak mengakibatkan tsunami.
"Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan TIDAK ADA ANOMALI perubahan muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 06.00 WIB," Kata Rahmat melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/4).
Baca Juga: Anak Krakatau Erupsi Tanpa Dentuman, Anyer dan Lampung Masih Aman
1. Dentuman semalam bukan dari aktivitas tektonik
Rahmat menjelaskan dentuman yang terjadi beberapa kali pada Jumat (10/4) malam dan membuat masyarakat Jabodetabek resah tidak mengakibatkan gempa dan tidak berasal dari aktivitas tektonik.
"Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik," kata dia.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Petugas: Tanpa Dentuman