TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuplikan Lagu Anak Diduga Berunsur LGBT, KemenPPPA Surati Youtube

Minta YouTube hentikan tayangan tak layak anak

Tayangan Youtube kids yang viral diduga ada muatan LGBT (youtube.com/Moonbug Kids Bahasa Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) buka suara soal konten viral yang diduga mengandung unsur Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). KemenPPPA telah bersurat kepada Youtube Indonesia.

“KemenPPPA menerima sejumlah laporan dan keluhan dari masyarakat tentang konten YouTube Kids yang mengandung unsur informasi yang tidak layak bagi anak Indonesia dalam hal ini dianggap jadi sarana mempromosikan LGBT. KemenPPPA telah mengirimkan surat resmi kepada Youtube Indonesia untuk segera mengambil langkah tegas,” kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani, dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: YouTube Uji Coba Fitur Baru, Gunakan AI untuk Bikin Ringkasan Video!

1. Muncul lirik ayah dan papa

Tayangan Youtube kids yang viral diduga ada muatan LGBT (youtube.com/Moonbug Kids Bahasa Indonesia)

Konten viral berupa cuplikan video lagu anak dengan judul 'Saat Kecelakaan Terjadi' di kanal YouTube Lellobee berbahasa Indonesia diduga mengandung unsur LGBT.

Potongan lirik yang viral dalam video yaitu "papa dan ayahku siap bantu”. Istilah ‘papa dan ayahku’ diduga netizen merujuk pada pasangan LGBT dan merupakan keluarga si anak.

“KemenPPPA mengimbau agar YouTube Indonesia dapat mengambil langkah berupa penghentian tayangan dengan konten informasi yang tidak layak anak YouTube Kids, yaitu informasi yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, radikalisme, termasuk LGBT dan informasi lain yang dapat meresahkan masyarakat,” kata dia.

2. Tekankan poin agar program bisa lebih layak anak

Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

KemenPPPA, kata Rini, menekankan sejumlah poin yang berkenaan dengan peningkatan program dan konten informasi layak anak yang edukatif.

Selain itu, perlu ada upaya menimbulkan perasaan senang, bahagia, dan ceria yang bermanfaat bagi proses tumbuh kembang anak dari konten yang ditayangkan.

Baca Juga: ITB Bantah Ada Kampanye LGBT Saat Acara OSKM Mahasiswa Baru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya