Disekap Sembilan Tahun, Pemuda Ini Kini Berjuang Hilangkan Trauma
Korban kekerasan kedua orang tuanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Seorang pemuda bernama Mansyur, 26, disekap oleh orang tuanya selama sembilan tahun. Kini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) tengah membantu Mansyur.
Bantuan diberikan dalam bentuk upaya untuk menghilangkan trauma Mansyur. Sebagaimana diberitakan Antara, korban kekerasan oleh orangtua sendiri ini merupakan warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Bintang Puspayoga Punya Banyak PR, Kekerasan Anak di Bali Meningkat
1. Bantu hilangkan trauma dengan terapi alat musik
Mansyur disekap selama sembilan tahun di WC. Didampingi para psikolog, dirinya diajarkan bermain alat musik untuk menghilangkan trauma.
"Ini adalah salah satu bentuk perhatian. Anak yang dulunya begitu tertutup, sekarang sudah mulai terbuka. Dan mengimplementasikan ekspresinya melalui alat musik," ujar Kepala DP3A Sulsel Andi Ilham Gazaling di Makassar, Sabtu (2/11)
Baca Juga: 5 Alasan Kekerasan Verbal Bisa Lebih Parah dari Kekerasan Fisik