Diskusi Bahas Masa Depan Orang Utan Dibubarkan Paksa Pria Tak Dikenal
Diskusi adalah hak demokrasi, jika tak setuju bisa berdialog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Empat orang tak dikenal berupaya membubarkan paksa diskusi publik bertajuk 'Masa Depan Orang Utan Tapanuli dan Ekosistem Batang Toru' di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023).
Dari rekaman video yang diterima IDN Times, seorang pria terlihat berteriak melarang diskusi berlangsung dan sesekali menjatuhkan bangku.
"Bubarkan ini acara ini, gak boleh, gak boleh, kalau acara ini kontra soal pembangunan janganlah, ini kita sudah sama-sama ingin membangun negeri," kata salah seorang pria yang berupaya membubarkan acara tersebut.
Saat ditanya dari mana dan siapa yang mengirimnya, pria itu tak menjawab detail.
"Abang tahu apa soal acara ini, tahu apa soal acara ini?," tanya salah satu perempuan
Namun tanpa menjelaskan detail pengetahuannya soal acara ini, pria tersebut mengatakan ,"Initinya ini kontra tentang pembangunan di sana kan."
Baca Juga: Harapan Besar kepada Generasi Z untuk Pesta Demokrasi Seutuhnya
1. Diskusi adalah hak demokrasi, jika tak setuju bisa berdialog
Ketua Umum The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Joni Aswira, menyayangkan pembubaran diskusi yang digelar Satya Bumi dan sejumlah CSO ini. Padahal, diskusi publik seperti itu harusnya tidak disikapi dengan upaya pembubaran.
"Diskusi merupakan sebuah dialektika di alam demokrasi. Bagi pihak yang tidak setuju, mestinya mengedepankan pendekatan dialog. Sebab kebebasan berpendapat dan berekspresi dilindungi oleh konstitusi," kata Joni.
"Kalau pembubaran diskusi dibiarkan, maka hal ini akan mengancam demokrasi. Pemerintah berkewajiban melindungi hak warga negaranya dalam berpendapat," tambah Joni.
Baca Juga: Pemerintah Sudah Siapkan Daftar PLTU yang Bakal Pensiun Dini