TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPR: 40.000 Sekolah Belum Miliki Internet, PJJ Jadi Tak Optimal

PJJ jadi solusi belajar siswa saat pandemik melanda

Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Hetifah Sjaifudian (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Hetifah Sjaifudian mengatakan, koneksi internet saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diberlakukan adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh negara seperti Indonesia.

Bukan hanya masalah koneksi internet, PJJ ini juga dihadapkan dengan masalah keterbatasan akses listrik.

"Ada sekitar 40.000 sekolah yang sekarang belum memiliki akses internet. Jadi ini cukup besar dan daerah wilayah sekitarnya bahkan pasti ada yang belum teraliri listrik," kata dia dalam program Ngobrol Seru spesial HUT ke-6 IDN Times, Selasa (9/6).

Maka dari itu, salah satu alternatif yang dilakukan oleh DPR adalah dengan memberi model-model pembelajaran dari TV, salah satunya adalah kerja sama dengan Komisi I dan TVRI. 

Baca Juga: Sulit Disiplin Jaga Jarak, Siswa TK dan SD Perlu Edukasi Lebih

1. Peran antar-kementerian untuk pastikan infrastruktur telekomunikasi selama PJJ aman

IDN Times/ Muchammad Haikal

Selain itu, untuk urusan keterbatasan internet di daerah pedalaman, dia mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) perlu memperhatikan hal ini, yakni dengan meningkatkan akses infrastruktur telekomunikasi ke seluruh pelosok Indonesia. 

"Di samping hal-hal terkait dengan masalah infrastruktur, seperti keberadaan internet yang bukan hanya tugas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi Menteri Kominfo juga," ujarnya.

2. Literasi digital bagi guru dan orangtua juga bisa dikembangkan

Ilustrasi bekerja dari rumah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia berharap dengan peningkatan infrastruktur telekomunikasi yang ada, nantinya guru-guru bisa diberikan literasi digital yang lebih luas lagi. Dengan teknologi, menurut dia, guru bisa melakukan variasi pengajaran yang lebih baik.

Keberadaan literasi digital ini, menurut Heti, juga bisa membantu orangtua dalam memberikan pelajaran kepada anak di rumah secara lebih efektif.

"Banyak sebenarnya PR dan ini semua harus ada kolaborasi antar-kementerian dan lembaga-lembaga negara untuk memecahkan masalah ini," kata dia.

Baca Juga: Gak Bayar SPP Selama Pandemik, Sekolah Ancam Siswa Tidak Boleh Ujian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya