Dubes Sudan Ungkap Kondisi Terkini Negaranya: RSF Sudah Menyerah
Tak sebut ini sebagai perang saudara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konflik antara pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dengan angkatan bersenjata Sudan atau Sudanese Armed Forces (SAF) masih bergejolak.
Duta Besar Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali mengungkapkan, RSF telah mengerahkan lebih dari 40 ribu pasukannya di Ibu Kota Sudan, Khartoum.
"Dengan mobil SUV bersenjata lengkap mereka. Sekarang telah dipastikan bahwa setelah penghancuran semua sumber dukungan logistik dasar mereka, 85 persen pasukan mereka menyerah, melarikan diri atau dibunuh oleh tentara," kata dia dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga: [FOTO] Tentara Anak di Konflik Sudan, Pegang dan Kantongi Senjata
1. Sebut tak gambarkan sebagai perang saudara
Dengan kondisi itu, kata Yassir, narasi yang menyebut kondisi yang terjadi antara SAF dan RSF sebagai perang adalah salah. SAF, berdasarkan tugas konstitusional dan tanggung jawab nasional, kata dia, punya tugas menjaga keamanan dan stabilitas negara, serta tak punya pilihan selain menanggapi serangan.
“Oleh karena itu, mengingat fakta-fakta ini, tidak benar untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi sebagai perang saudara,” kata dia.
"Ini lebih merupakan tindakan yang tak terhindarkan oleh SAF terhadap kelompok pemberontak bersenjata, yang memiliki upaya kudeta untuk merebut kekuasaan, dan juga mencoba membunuh kepala negara, dan menguasai semua lokasi strategis di Khartoum (hampir 8 juta penduduk)," sambungnya.
Baca Juga: Dubes Sebut Butuh Agen Kemanusiaan dari Indonesia di Perang Sudan