TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Alasan Identifikasi Korban SJY 182 Belum Ada yang Berdasarkan DNA

DNA harus dalam keadaan steril dan tak terkontaminasi

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Ratna di RS Polri Kramat Jati (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Ratna mengungkapkan mengapa belum ada jenazah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang bisa diidentifikasi melalui Deoxyribonucleic acid (DNA). Sejauh ini, empat jenazah berhasil diidentifikasi berdasarkan sidik jari.

Dia mengatakan bahwa proses identifikasi jenazah didapat dari dua data yakni antemortem dan postmortem. Antemortem adalah dengan mengecek data pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

Pada artemortem diperlukan juga data primer yang bisa didapatkan dari DNA, sidik jari atau rekam gigi seseorang. Data itu akan dicocokan dengan postmortem yakni dari temuan jenazah hasil evakuasi.

"Jadi proses identifkasi menggunakan DNA itu melalui suatu proses jadi tidak seperti misalnya orang diambil untuk golongan darah atau untuk mengecek kolesterol, begitu masuk mesin itu langsung muncul, ini (DNA) tidak," ujar dia dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Juga: [BREAKING] Ada 9 Keluarga Korban Sriwijaya Air yang Belum Beri Sampel DNA

1. Sampel DNA harus dicocokkan satu persatu

IDN Times/Dini Suciningrum

Dalam proses identifikasi, Ratna juga mengatakan pihaknya harus melihat apakah sampel yang didapatkan memungkinkan untuk diidentifikasi. Dari 112 sampel DNA keluarga korban yang sudah diterima, pihaknya juga harus mecocokkannya satu persatu dengan bagian tubuh jenazah yang sidah ditemukan.

"Keberhasilan dari pada pemeriksaan DNA ini (bergantung pada), yang pertama adalah ada gak data antemortem dan postmortem-nya," kata dia.

2. DNA harus dalam keadaan steril

Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJY182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Selain itu, kata Ratna, sampel bagian tubuh jenazah perlu diperhatikan kondisinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati adalah memastikan bagian tubuh korban tidak terkontaminasi hal lain.

"Body parts itu ada terendam di dalam air, ini memang menjadi tantangan kita untuk lebih teliti dan lebih hati-hati, karena DNA itu harusnya steril, pemeriksaan DNA itu harus steril," kata dia.

Ketika sampel bagian tubuh itu tersentuh, DNA-nya bisa tercampur dan terkontaminasi. "Sehingga kita harus mengisolasi, mensterilkan dengan alat tertentu, bahwa body parts tersebut tidak terkontaminasi dengan body parts yang lain, secara sel," ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Tim DVI RS Polri Sudah Kumpulkan 112 Sampel DNA Korban Sriwijaya Air

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya