Kasus Inses di Bengkulu, Komnas Sebut Penting Edukasi Seksual
Minimnya edukasi seksual membuat anak tak bisa identifikasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad menanggapi kasus inses atau hubungan sedarah kakak beradik di Rejang Lebong, Bengkulu. Menurut Bahrul, minimnya edukasi seksual di dalam keluarga membuat kasus kekerasan seksual dianggap tabu.
“Edukasi menjadi sangat penting dalam lingkup keluarga terkait dengan kekerasan seksual, karena banyak sekali di keluarga kita pendidikan seksual masih dianggap tabu,” ujar dia saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
Baca Juga: Kasus Inses Kakak Beradik di Bengkulu, Korban Hamil 3 Kali
1. Anak tak bisa identifikasi kekerasan seksual atau tidak
Banyak keluarga masih menganggap pendidikan seksual sebagai hal yang tabu, sehingga anak-anak tidak mendapatkan edukasi yang memadai mengenai masalah ini. Anak tidak bisa mengidentifikasi perilaku kekerasan seksual atau tidak.
“Boleh nggak melawan kakak kandung yang ingin memperkosa? Itu tidak pernah diajarkan di dalam keluarga kita. Oleh karena itu, menjadi sangat penting pendidikan seksualitas di dalam keluarga,” katanya.