Survei KPAI: Mayoritas Siswa Kangen Belajar di Sekolah
Ada 10 persen siswa takut tertular COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti melakukan survei singkat Persepsi Peserta Didik, tentang rencana pemerintah membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021.
Penyebaran kuisioner survei ini dilakukan melalui aplikasi WhatsApp dan Facebook, serta diisi menggunakan formulir dari Google.
Hasilnya ditemukan dari 62.448 responden, mayoritas setuju sekolah tatap muka dibuka pada Januari 2021, yaitu sebanyak 48.817 siswa atau 78.17 persen.
"Sedangkan yang tidak setuju hanya 6.241 siswa atau sekitar 10 persen dari total responden," ujar Retno dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).
Sedangkan, sebanyak 16,13 persen atau 10.078 siswa merasa ragu untuk kembali belajar di sekolah karena mereka khawatir terpapar virus corona.
Baca Juga: Kemenko PMK: Pembelajaran Jarak Jauh Berdampak Negatif pada Anak
1. Siswa yang setuju merasa bosan, sedangkan yang tak setuju takut tertular COVID-19
Retno menjelaskan responden yang setuju pembelajaran tatap muka dibuka pada Januari 2021, umumnya memberikan alasan sudah jenuh belajar dari rumah dan butuh variasi dengan belajar tatap muka di sekolah.
"Terutama untuk praktikum dan membahas materi-materi yang sangat sulit, yang tidak bisa diberikan melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), hampir 56 persen responden yang setuju PTM menyatakan alasan ini, terutama siswa kelas 6 SD dan siswa kelas 9 SMP dan siswa kelas 12 SMA/SMK," kata dia.
Sementara, sebanyak 44 persen siswa yang tidak setuju umumnya khawatir tertular COVID-19 karena kasusnya masih tinggi di daerahnya.
"Ada juga yang menyatakan meragukan kesiapan sekolahnya dalam menyediakan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sekolah di satuan pendidikan, yang menyatakan alasan ini mencapai 40 persen responden," kata Retno.
Baca Juga: Perhatikan Kesehatan Mental Siswa dalam Penerapan Belajar Jarak Jauh