Viral Pelecehan Saat Melamar Kerja via LinkedIn, Ditanya Ukuran Dada
Kasus ini viral hingga pelaku beri klarifikasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tindakan pelecehan seksual dengan merendahkan dan memanipulasi perempuan, dilakukan terhadap korban yang mencari pekerjaan di laman Linkedin.
Kejadian ini viral di media sosial dan memicu kecaman keras dari netizen. Kasus ini diungkap oleh pengguna X yang dulu disebut Twitter, dengan akun @mallaschenee.
Pelaku berinisial RC ini disebut meminta foto dada korban yang tengah mencari pekerjaan dan ditawari pekerjaan lewat WhatsApp. RC bahkan menanyakan ukuran dada korban yang melamar pekerjaan sebagai sekretaris.
“GILA YAAA??? ORANG NGELAMAR KERJA MALAH LO LECEHIN BEGINI?? HARUSNYA MALU!!!" tulis akun itu dikutip, Kamis (25/4/2024).
"MANA GASLIGHTING KORBAN DENGAN DALIH WA DAN LINKEDIN DI HACK?? DIPIKIR WARGA LINKEDIN BODOH? MIKIRRR!!!" lanjut pemilik akun itu.
Baca Juga: Polisi Segera Periksa Saksi Kasus Pelecehan Seksual Remaja Disabilitas
1. Kronologi kejadian hingga pelaku minta foto korban gunakan bra
Dalam tangkapan layar yang dibagikan, terlihat bahwa pelamar kerja di situs LinkedIn itu melanjutkan percakapan lewat aplikasi WhatsApp. Pria itu menanyakan ukuran dada dan meminta foto dadanya.
“Maaf tanya nya agak sensitive ya, itu dada bu Gede asli?,”
“Info aja bu, sekretaris yang lama gede bu,”
Sontak pelamar kaget dan menolak permintaan dari pihak yang mewawancarainya.
“Pak maaf, saya tidak bersedia lanjut ya pak, karena sudah ke hal sensitive hehe. Terima kasih pak atas informasi lowongannya,” ujar korban.
Editor’s picks
Namun RC masih bersikukuh ingin menawari korban pekerjaan itu, bahkan meminta korban mengirim foto dengan menggunakan bra.
“Kalo saya liat foto bu pake bra aja boleh gk? kandidat yg 1 lg jg saya Minta, biar bisa saya nilai Dan bandingan,” tulis pelaku.
Namun, korban tetap menolak dan diteror hingga ke kontak pesan di LinkedIn. Dia tetap ditanya apakah lanjut ke tahap selanjutnya. Korban pun kesal dan mengatakan tak ingin dipaksa dan bisa memviralkan kasus ini hingga melaporkan ke kakaknya yang ada di Polri.