Mantan Kepala BNPT: Virus ISIS Lebih Bahaya Ketimbang Virus Corona
Masyarakat diimbau dukung pemerintah terkait eks WNI ISIS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, mengatakan "virus ISIS" lebih berbahaya dibandingkan virus corona yang tengah marak saat ini.
"Menurut saya lebih berbahaya virus ISIS ini, virus radikal ini daripada virus corona," kata Ansyaad Mbai dalam diskusi akhir pekan bertajuk "WNI ISIS Dipulangkan atau Dilupakan?" di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
"Virus corona kita sudah tahu korbannya, angka-angkanya segitu. Ada berapa persen. Tapi kalau virus radikal, virus ISIS ini, yang korban bangsa kita," lanjut Ansyaad soal alasannya menyebut virus radikal lebih mengerikan dibandingkan virus corona.
Baca Juga: Tolak Kepulangan Eks ISIS, Ratusan Warga Lamongan Turun ke Jalan
1. Ansyaad beberkan tiga sumber radikalisme
Menurut Ansyaad, ada tiga sumber radikalisme. Pertama adalah kelompok yang menganggap agama yang benar hanya yang dipahami oleh kelompoknya.
"Kedua, kelompok ini atau orang ini merasa paling paham doktrin agama, Alquran, dan hadist," kata Ansyaad. "Hanya dia paling paham, yang tidak sesuai dengan paham dia salah," lanjut dia.
Sumber ketiga adalah dari orang-orang yang merasa punya otoritas untuk menghakimi pemahaman orang lain, yang berbeda keyakinan atas nama Tuhan.
Baca Juga: Sebelum Dipulangkan, KPAI Minta Anak-Anak Eks WNI Anggota ISIS Dikaji