Anggota Komisi IV DPR: Hilirisasi Berdampak bagi Kesejahteraan Petani
Sambut positif Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, menyambut baik upaya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan dalam memperkuat hilirisasi produk pertanian. Menurut dia, apa yang dilakukan Kementan bisa berdampak besar bagi kemajuan dan kesejahteraan petani Indonesia.
"Saya menyambut positif kehadiran BSIP sebagai instrumen standarisasi produk hilirisasi. Kebetulan saya lama di litbang jadi saya sangat menghargai peran BSIP untuk menambah kesejahteraan petani kita. Jadi, saya men-support sekali penguatan hilirisasi ini," ujar Endang saat menghadiri Agrostandar Satu Tahun BSIP Kementan di Lapangan BB Biogen Kompleks BSIP Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9).
Selama ini, kata Endang, produk hilirisasi Indonesia belum tersentuh secara optimal mengingat banyaknya pengembangan yang dilakukan jajaran Kementan. Namun, setelah adanya BSIP produk yang memiliki potensi ekspor dapat dikembangkan secara cepat.
"Bagaimanapun juga hilirisasi kita harus kita kembangkan karena banyak sekali hasil-hasil penelitian kita yang sudah bagus dan belum dimanfaatkan secara optimal. Apalagi kita memiliki teknologi yang mumpuni," katanya.
Baca Juga: Kementan Bantu Pompa Air ke Petani Cegah Gagal Panen
1. Kehadiran BSIP harus mampu menjaga produk pangan Indonesia jauh lebih aman
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kehadiran BSIP harus mampu menjaga produk pangan Indonesia jauh lebih aman serta memiliki kualitas tinggi dan siap memenuhi pasar ekspor.
"Oleh karena itu, standarisasi menjadi penting sebagai pintu masuk kita untuk memperkuat ekspor. Jadi apa yang dilakukan BSIP merupakan tugas dan fungsi yang sangat penting untuk Indonesa ke depan," katanya.
Sebelumnya, Mentan SYL melepas ekspor mangga gedong gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab Saudi. Di saat yang sama, Mentan juga melepas ekspor ayam KUB sebanyak 5000 DOC ke Timor Leste. Kegiatan ini merupakan rangkaian puncak satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak lahirnya Perpres 117 Tahun 2021.
Baca Juga: 491 Ha Kekeringan, Ditjen PSP Kementan Turunkan Tim ke Lombok Barat