TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luncurkan Terobosan Baru, Lulusan SMK Kian Kompeten via Jalur Cepat

Beri kesempatan pendidikan vokasi jadi tenaga kerja andal

Ilustrasi siswa SMK. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan dua program spesial, yakni Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Diploma Dua (D-2) Jalur Cepat (fast track) dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D-3) menjadi Sarjana Terapan (D-4). 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebutkan, kedua program di atas merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memilih yang terbaik untuk dirinya. 

Selain itu, kedua program tersebut memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang. 

“Melalui program ini (SMK D-2 Jalur Cepat), siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke diploma dua jalur cepat,” ujar Nadiem.

Program SMK D-2 Jalur Cepat merupakan salah satu inovasi pendidikan vokasi Tanah Air demi mencetak lulusan SMK agar semakin kompeten, baik bekerja, wirausaha maupun melanjutkan studi melalui keterlibatan perguruan tinggi dan industri.

Baca Juga: Bangun Ekosistem Pendidikan Vokasi, Nadiem Rilis Program Matching Fund

1. Kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Nadiem menjelaskan, tujuan dari kedua program tersebut agar peserta didik mendapatkan kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). 

Dengan demikian, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDIKA. 

“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDIKA, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjelaskan, dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini, yaitu Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan gairah dan passion peserta didik vokasi di masa depan. 

Kemudian yang kedua adalah untuk mendorong terwujudnya program ‘link and super match’ antara dunia pendidikan dan dunia industri.

“Kedua program Merdeka Vokasi yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,” jelas Wikan.

2. Pendidikan vokasi memang diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Wikan menambahkan, pendidikan vokasi memang diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. 

“(Karenanya), perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun ‘link and super match’ (sambung-suai) antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDIKA. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin,” jelasnya.

Program SMK D-2 Jalur Cepat (fast track) merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan DUDIKA yang melibatkan tiga pihak, yaitu SMK, pendidikan tinggi vokasi (PTV), dan DUDIKA. Adapun PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program diploma dua (D-2).

Prinsip dasar program tersebut harus berbasis kebutuhan nyata dari DUDIKA, yakni lulusan dengan kompetensi (hard skills dan soft skills tinggi) yang memiliki mental ‘siap kerja dan siap belajar sepanjang hayat’.

Program tersebut juga mendorong peserta didik SMK dapat lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi melalui mekanisme yang lebih praktis, disertai dengan gelar atau level ijazah yang lebih tinggi. Pada pelaksanaan tahap awal, tercatat 20 PTV, lebih dari 80 SMK, dan 35 DUDIKA yang siap berkomitmen menjadi pionir dalam mewujudkan program ini.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi, Ditjen Vokasi  Luncurkan Program Kursus 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya