TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemilu 2024 Usai, Tokoh Agama Serukan Persatuan Bangsa Indonesia

MUI gandeng para dai jadi juru damai pasca-Pemilu 2024

Ilustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Jakarta, IDN Times – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggandeng para dai dan penceramah untuk menjadi juru damai pasca-Pemilu 2024 yang dinilai telah berjalan dengan sukses dan demokratis. Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk membersihkan residu-residu perpecahan di masyarakat melalui mimbar-mimbar keagamaan maupun media sosial.

“Tugas kita konsentrasi untuk menyatukan umat,” ujar Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Cholil memandang pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan lancar. Namun, ia menyayangkan narasi-narasi negatif yang muncul sebelum pencoblosan masih terasa hingga saat ini. Maka dari itu, dia mendorong para penceramah dan dai agar bersama-sama dengan MUI menghilangkan residu-residu yang dapat memecah belah bangsa.

1. Masyarakat damai tetap bersatu

ilustrasi ceramah (Pexels.com/Irwan Zahuri)

Menurutnya, persatuan umat dan bangsa harus menjadi agenda utama setelah pemilu. Sementara aspek politik yang saat ini tengah berjalan, lanjut dia, biarkan diproses oleh mereka yang terlibat dalam kontestasi.

"Tugas kita yang penting masyarakat damai tetap bersatu, bisa bekerja dengan baik tanpa terganggu apa pun," kata Cholil Nafis.

Ia juga mendorong kepada dai/penceramah untuk menjadikan politik sebagai sarana memasukkan ide-ide baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan mencapai kekuasaan.

"Tujuan kita di dalam berdakwah itu adalah politik keadaban, membangun bangsa yang baik, bangsa yang adil, bangsa yang hukum, yang sejahtera," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Pemilu Lancar, Jokowi: Kita Harapkan Arus Modal Masuk 

2. Masalah hasil Pemilu 2024 dapat diselesaikan melalui jalur hukum

Ilustrasi Pemilu (abadikini.com/Reviandi)

Setali tiga uang, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, kepada pihak-pihak yang tak puas dengan hasil Pemilu 2024 sebaiknya ditempuh melalui jalur hukum.

Menurut Gus Yahya, cara itu lebih elegan ketimbang melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain.

“Ya, iya (ikuti mekanisme), wong sudah diatur mau gimana coba? Masa mau diselesaikan dengan bakar ban misalnya, ndak bisa selesai juga,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya meyakini, masalah hasil Pemilu 2024 dapat diselesaikan melalui jalur hukum sebagaimana ketentuan yang sudah diatur dalam perundangan-undangan. Misalnya, bila ada temuan kecurangan dan hal-hal lain-lain.

“Ya hukum aturan sudah ada semua, kalau melihat misalnya penyelewengan sudah ada aturannya, ajukan saja. Semua nanti akan diproses dengan baik,” tandas dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya