TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Rocky Gerung, Filsuf yang Saling Sindir dengan Hotman Paris

Rocky mengenyam sarjana di Jurusan Filsafat UI

Rocky Gerung (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Jakarta, IDN Times - Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung saling melontarkan komentar dengan Tim Hukum Capres-cawapres 02 Hotman Paris Hutapea di media sosial jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024.

Hal ini bermula ketika Rocky enggan menanggapi pernyataan Hotman yang disampaikan dalam sidang sengketa pilpres. Melalui media sosialnya, Hotman memberi respons.

Menyambut jawaban Hotman, Rocky menyebut cincin Hotman jauh lebih menarik perhatian dibandingkan dengan argumennya.

"Kenapa saya enggak komentari, saya merasa cincin beliau lebih berkilau dari otaknya. Jadi, kita gagal fokus ke cincinnya ketimbang argumennya," kata filsuf tersebut melalui akun YouTube-nya.

Baca Juga: Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Duel Tinju di HSS V

1. Profil Rocky Gerung

Rocky Gerung (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Rocky Gerung adalah sosok yang dikenal karena pemikiran kontroversial dan sering muncul dalam diskusi ataupun acara televisi sebagai intelektual, akademisi, serta pengamat politik.

Bung Rocky, panggilan akrabnya, lahir di Manado, 20 Januari 1956. Ia merupakan kakak dari Grevo Gerung yang saat ini menjadi dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Sam Ratulangi.

Namanya mulai dikenal luas saat ia sering menyampaikan kritiknya terutama di era pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo. Salah satu isu yang diangkat yaitu masalah penanganan hoaks atau berita palsu yang banyak beredar di media sosial.

Sosoknya pun makin populer setelah sering tampil sebagai narasumber di Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne.

2. Pendidikan dan karir Rocky Gerung

Rocky Gerung (ANTARA foto)

Kariernya sebagai akademisi dimulai saat Rocky memasuki Universitas Indonesia pada tahun 1979.

Awalnya, ia terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FISIP). Namun, Rocky tidak menyelesaikan studinya di jurusan tersebut. Alih-alih, ia memilih Jurusan Ilmu Filsafat di UI dan berhasil mendapatkan gelar sarjana pada usia 27 tahun. Selama masa kuliah, Rocky dikenal dekat dengan aktivis sosialis.

Setelah lulus, Rocky menjadi dosen di Departemen Ilmu Filsafat UI. Namun, kariernya sebagai dosen terhenti pada tahun 2015 karena persyaratan baru yang mengharuskan dosen memiliki gelar magister menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015.

Selama menjadi akademisi di UI, Rocky ikut terlibat dalam pembentukan Setara Institute, sebuah organisasi yang fokus pada penelitian tentang kesetaraan, pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, dan HAM.

Selain itu, ia juga pernah menjadi ketua Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah non-formal di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang didirikan oleh Dr. Sjahrir, penasihat ekonomi presiden era SBY. Rocky juga merupakan salah satu pendiri Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002.

Rocky aktif menulis di beberapa buku dan jurnal akademik, seperti Jurnal Perempuan untuk bidang kajian feminisme dan Jurnal Prisma untuk bidang kajian HAM dan Pancasila.

Baca Juga: Kronologi Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Debat soal Hukum

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya