Angin Kencang Akibat Siklon Tropis Paddy Bersihkan Polusi di Jakarta
Tapi, polutan yang dibawa angin bisa mengotori wilayah lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kawasan DKI Jakarta diterpa angin kencang pada Selasa (23/11/2021). Angin kencang itu diduga disebabkan adanya Siklon Tropis Paddy yang berada di Samudra Hindia bagian selatan.
Aplikasi pemantau Jabodetabek, Nafas, menyebut angin kencang yang terjadi sebagai "hadiah" karena membersihkan polusi udara di Jabodetabek. Hal itu disampaikan melalui akun Twitternya.
"Angin (bukan hujan) lebih mempengaruhi kepada polusi udara yang tinggi. Kenapa? Karena angin MEMINDAHKAN polusi ke tempat yang lain ("membersihkan"). Padahal udaranya bagus, bukan artinya masalah polusi sudah ditangani," tulis Nafas di akun Twitter @nafasidn, Selasa (23/11/2021)
Lalu, benarkan angin bisa membersihkan polusi udara?
Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Paddy Jadi Penyebab Angin Kencang di Jakarta
1. Penjelasan BMKG soal angin bisa bersihkan udara
Sub Koordinator Bidang Informasi Gas Rumah Kaca di Bidang Informasi Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Alberth Nahas, membenarkan angin bisa membersihkan polusi udara di suatu wilayah. Polusi udara tersebut, kata dia, kemudian pindah ke wilayah lain.
"Iya, bisa membersihkan udara, bisa jadi dia membersihkan di satu lokasi karena karena dia (angin) membawa polutan itu ke lokasi lain, lokasi lain itu justru bisa meningkatkan konsentrasi polutan," ujar Alberth kepada IDN Times, Rabu (24/11/2021).
Menurutnya, DKI Jakarta yang polutannya tinggi, sering dibersihkan oleh angin yang lewat. Sehingga, kata dia, angin menjadi salah satu elemen membersihkan polusi udara.
"Biasanya bisa dilihat dari data dan bisa dipantau dari aplikasi Nafas tersebut, dan memang secara insidental dan kebetulan angin berada di lokasi polutan dan bergerak ke lokasi lain, bisa menurunkan kadar di atmosfer," katanya.
Baca Juga: Siklon Tropis Paddy di Samudra Hindia, Ini Dampak bagi Indonesia