Jokowi Dinilai Melanggengkan Kekuasaan Demi Menangkan Anaknya di 2024
Keberpihakan Jokowi dinilai sebagai masalah besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pakar politik Robi Nurhadi menilai pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menyebut presiden bisa berkampanye politik, sarat akan kepentingan. Menurutnya, kepentingan yang dilakukan Jokowi adalah melanggengkan kekuasaannya dengan memenangkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
“Kalau presiden menyatakan seperti itu tidak dalam posisi yang berpihak dalam arti tidak ada kepentingan keberpihakan sebelumnya, maka kita bisa melihat suatu hal yang wajar. Namun publik melihat ada kepentingan dan keberpihakan sebelumnya. Maka ini adalah satu persoalan,” ujar Robi dalam diskusi virtual yang disiarkan di kanal YouTube Ruang Bicara, Jumat (26/1/2024).
Baca Juga: Jokowi Ikut Cawe-Cawe, Pilpres 2024 Dinilai Paling Brutal
1. Jokowi harus ajukan cuti bila ingin ikut kampanye
Dalam kesempatan itu, Pakar komunikasi politik, Nyarwi Ahmad, mengatakan Jokowi seharusnya cuti bila ingin ikut berkampanye. Bila tidak, dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
“Pertanyaan berikutnya, Presiden mengajukan cuti kepada siapa? Apakah Presiden mengajukan cuti kepada dirinya sendiri? Padahal hanya ada satu presiden. Nah, hal-hal semacam ini saya pikir paradoks dan munculnya abuse of power. Artinya, terjadi penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan,” ujar Nyarwi.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Orang yang Paling Deg-Degan Saat Hari Pencoblosan