Jokowi Dinilai Salah Gunakan Kekuasaan soal Presiden Bisa Memihak
Jokowi seharusnya ambil cuti bi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo dinilai bisa melakukan abused of power atau melakukan penyalahgunaan kekuasaan, terkait dengan pernyataannya, seorang presiden bisa melakukan kampanye politik. Pakar komunikasi politik, Nyarwi Ahmad, mengatakan Jokowi seharusnya cuti bila ingin ikut berkampanye.
“Pertanyaan berikutnya, Presiden mengajukan cuti kepada siapa? Apakah Presiden mengajukan cuti kepada dirinya sendiri? Padahal hanya ada satu presiden. Nah, hal-hal semacam ini saya pikir paradoks dan munculnya abuse of power. Artinya, terjadi penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan,” ujar Nyarwi dalam diskusi virtual yang disiarkan di kanal YouTube Ruang Bicara, Jumat (26/1/2024).
Baca Juga: Jokowi Ikut Cawe-Cawe, Pilpres 2024 Dinilai Paling Brutal
1. Belum ada aturan untuk menguji akuntabilitas kinerja presiden
Nyarwi mengatakan, hingga kini belum ada aturan untuk menguji akuntabilitas kinerja presiden. Seharusnya, publik bisa menguji dan mengetahui secara transparan apa saja yang sudah dilakukan presiden.
”Untuk memastikan hal tersebut, publik punya hak sebagai pemilik kedaulatan agar menjamin akuntabilitas Presiden dan pejabat publik. Karena rakyat yang memilih Presiden. Hal ini dijamin dalam UUD Pasal 9 bahwa Presiden mempunyai sumpah janji jabatan di mana Presiden menjalankan tugas sebaik-baiknya, seadil-adilnya, dan selurus-lurusnya,” ucap dia.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Orang yang Paling Deg-Degan Saat Hari Pencoblosan