TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klarifikasi Yaqut soal Jangan Pilih Capres yang Mulutnya Manis

Yaqut dituduh menyindir Anies Baswedan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengaku siap dipanggil DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait sindiran mulut manis yang diduga ditujukan kepada Anies Baswedan. Yaqut akan hadir jika ada panggilan resmi dari DPP PKB.

"Kalau resmi saya akan datang, kalau institusi yang panggil saya sebagai kader harus taat. Tapi, ya itu saya tidak akan mengubah pendapat saya, karena publik ini harus memilih pemimpin dengan cara yang cerdas, dengan cara rasional, karena ini sangat menentukan nasib negara jadi jangan asal," ujar Yaqut di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Yaqut kemudian menjelaskan maksud terkait pernyataannya itu.

"Bukan begitu, jangan dipotong. Jadi begini, saya sampaikan, jangan memilih pemimin itu asal lihat fisiknya, mukanya ganteng, bicaranya bagus, manis gitu ya. Jangan pilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik. Kan saya menyamakan begitu, itu betul kan. Jadi, gak boleh agama itu harus menjiwai semua kehidupan, termasuk menjiwai urusan politik, tapi jangan dijadikan alat politik," ucap dia.

Baca Juga: PKB Ancam Bakal Disiplinkan Menag Yaqut Gegara Imbauan soal Capres

Baca Juga: Menag Yaqut Ogah Cabut Kalimat Sindir Anies, Siap Disanksi PKB

1. Heran pernyataannya dianggap buat gaduh

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Yaqut mengaku heran jika pernyataannya membuat gaduh. Sebab, kata dia, pernyatannya itu bersifat biasa.

"Kok gaduh, gaduhnya di mana? Wong saya menyampaikan norma-norma yang benar, yang objektif menurut saya," kata dia.

2. DPP PKB nilai ucapan Menag Yaqut mirip buzzer

IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan bakal mengambil tindakan untuk mendisiplinkan kadernya. Menurut Jazilul, pernyataan Menag Yaqut itu tidak pantas. 

"Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu. Jangan membuat publik berspekulasi dan bingung. Jangan menggiring opini yang gak perlu, saya pikir itu," kata Jazilul, Minggu (1/10/2023) malam. 

Ia menambahkan, Menag Yaqut sebagai pembantu presiden seharusnya mengikuti instruksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Jokowi. Dia sudah berpesan agar semua pihak tidak ribut jelang Pemilu 2024. 

"Presiden juga minta agar tidak membuat hoaks. Ini kok hoaks dari negara. Ini kok hoaks dari mulai Menteri Agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya