Luar Biasa! Di 2020 ACT Kumpulkan Donasi Setengah Triliun dari Publik
Presiden ACT sebut ganti auditor setiap tiga tahun sekali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nama lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang menjadi sorotan. Hal itu seiring dengan adanya pemberitaan yang dimuat oleh Majalah Tempo berjudul "Kantong Bocor Dana Umat".
Dalam konferensi pers di kantornya, pada Senin 4 Juli 2022 kemarin, Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan, pihaknya konsisten menyampaikan laporan keuangan hingga tahun 2020. Laporan tersebut juga diunggah di laman resmi ACT dan bisa diakses.
"Setiap tahun lembaga disiplin melakukan audit dan sampai 2020 dapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Ini jadi poin penting karena opini ini hal penting bagi lembaga berjalan baik," ujar Ibnu.
"Laporan keuangan dari 2005 sampai 2020 yang sudah teraudit dan dapat opini WTP sudah di-publish di website sebagai bentuk transparansi," sambungnya.
Dia juga menyebut, ACT setiap tiga tahun sekali mengganti auditornya. Tujuannya agar tak ada tudingan adanya kongkalikong untuk mendapat WTP.
Baca Juga: Ahyudin Bakal Buka Suara soal Gaji Tinggi Pimpinan ACT
Baca Juga: ACT Akui Gaji Pimpinan Sempat Rp250 Juta, Kini Tak Lebih Rp100 Juta
1. Pada 2020, ACT kumpulkan donasi sebanyak Rp519,3 miliar atau setengah triliun
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan ACT di websitenya, act.id, hanya disebutkan total donasi yang diterima. Pada 2020, total donasi sebanyak Rp519.354.229.469,-.
Total donatur pada 2020 sebanyak 348.300. ACT juga menyampaikan besaran donasi yang diperoleh dari berbagai donatur.
Berikut datanya:
- Publik 60,1 persen
- Korporat 16,7 persen
- Kanal daring 11,2 persen
- Institusi/yayasan 6,0 persen
- Komunitas: 3,5 persen
- Pemerintah: 1,0 persen
- Masjid 0,8 persen
- Lainnya 0,7 persen