TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Politikus PDIP Sebut Demokrasi Harus Diselamatkan dari Neo Orba

Politikus PDIP juga dorong agar jangan ada politik dinasti

Politikus PDI Perjuangan, Setiawan (Youtube.com/Forum Intelektual Muda)

Jakarta, IDN Times - Munculnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden 2024 dianggap menghadirkan neo orde baru (orba) di era reformasi. Politikus PDI Perjuangan, Setiawan mengatakan proses pencalonan Gibran menabrak sejumlah aturan dari hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Setiawan menyebut, sikap Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang membiarkan anaknya maju sebagai cawapres dari hasil putusan MK, merupakan pelanggaran reformasi. Oleh karena itu, kata dia, demokrasi Indonesia harus diselamatkan.

“Demokrasi kita harus diselamatkan. Kita adalah bangsa yang bermoral, kita memiliki warisan yang baik dalam konteks menjaga kebersamaan. Dilihat dari sejarah, kita bangsa besar yang mewarisi budi pekerti,” ujar Setiawan dalam Diskusi Daring bertajuk Fenomena Neo Orba di Pilpres 2024: Demokrasi di Simpang Jalan? yang disiarkan di kanal YouTube Forum Intelektual Muda, dikutip Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Prabowo Disindir PDIP Neo Orba, Gerindra: Tanda Tak Percaya Diri

1. Neo orba muncul dengan melibatkan aktor penguasa

Ilustrasi sistem pemilu (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Setiawan mengatakan, neo orba ini muncul dengan melibatkan aktor penguasa. Dia mengaku optimistis, kebenaran yang akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu 2024.

“Kami yakin kebenaran itu pasti akan menang. Intervensi, intimidasi dan apapun upaya dan ambisi kekuasaan yang dilakukan akan dikalahkan oleh kebenaran. Makanya di HUT PDIP ke-51 tahun, kami mengambil tema rakyat menang, karena itu,” kata dia.

Baca Juga: Sistem Politik Dinasti Bisa Bawa Keuntungan bagi Masyarakat?

2. Jangan ada dinasti politik

Politikus PDI Perjuangan, Setiawan (Youtube.com/Forum Intelektual Muda)

Setiawan berharap, tak ada dinasti politik di Indonesia. Menurutnya, hal itu akan mempengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.

Dia menegaskan, dinasti politik sudah tercermin dari dipaksakannya Gibran menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud: Jokowi akan Dicap Nepotisme Jika Dukung Gibran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya