TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratas di IKN Kaltim, Jokowi Ingatkan Kasus COVID-19 Naik 2.248 Persen

Kasus harian per 30 Januari 2022 bertambah 92 persen

Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (20/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) di Ibu Kota Negara (IKN) baru Kalimantan Timur (Kaltim). Ratas tersebut digelar di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kaltim secara virtual membahas mengenai evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dalam ratas yang digelar pada Senin kemarin, Jokowi mengingatkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia yang saat ini terus meningkat. Menurutnya, peningkatan kasus aktif harian COVID-19 di tanah air lebih dari 90 persen.

"Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022)," ujar Jokowi dilansir dari laman setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per Senin 31 Januari 2022

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di 34 Provinsi per Minggu 30 Januari 2022

1. Kasus COVID-19 dari 9-30 Januari 2022 meningkat lebih dari 2 ribu persen

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sementara itu, untuk kasus aktif COVID-19 dari 9-30 Januari 2022, bertambah sebanyak 2.248 persen. Angka tersebut menjadi perhatian serius Jokowi.

"Ini penambahan kasus baru naik 2.248 persen, dari 529 kasus di 9 Januari (2022) menjadi 12.422 kasus di 30 Januari (2022). Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini. Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada," ucapnya.

2. Soal kasus Omicron, Jokowi sebut perlu ada penanganan berbeda

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi mengatakan, perlu ada penanganan berbeda terhadap varian COVID-19 Omicron. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan skemanya.

"Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," katanya.

Kemudian di bagian hulu, kata Jokowi, perlu adanya pencegahan transmisi lokal, terutama yang berada di enam provinsi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi.

"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya