Respons MUI Soal Ceramah Kontroversi Oki yang Dituduh Normalisasi KDRT
Tak boleh menormalisasikan KDRT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, buka suara soal ceramah kontroversi Oki Setiana Dewi. Menurutnya, masalah rumah tangga tak selamanya harus disimpan secara rapat.
"Tidak semua kekerasan dalam rumah tangga harus disimpan rapat-rapat, juga jangan sampai setiap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) diceritakan ke mana-mana dan dilaporkan ke pihak penegak hukum. Nah, keluarga itu dibangun atas saling menyayangi dan mencintai," ujar Cholil, dilansir dari akun Instagram pribadinya, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: 5 Kontroversi Oki Setiana Dewi, Terbaru Dianggap Menormalisasi KDRT
Baca Juga: 9 Potret Liburan Keluarga Oki Setiana Dewi ke Pantai di Aceh, Seru!
1. Lapor polisi adalah jalan terakhir
Cholil menjelaskan, apabila terjadi KDRT sebaiknya terlebih dahulu diselesaikan secara kekeluargaan. Apabila tidak bisa, barulah dilaporkan ke polisi.
"Jika terjadi KDRT baikanya, upayakan untuk diceritakan kpd orang yang tepat, guna mendapat nasihat dalam menghentikan kekerasan rumah tangga. Boleh kepada orang tua, teman atau tokoh yang disegani," kata dia.
"Tapi kalau ternyata secara kekeluargaan tak bisa diselesaikan, maka bisa melalui jalur hukum, bahkan perceraian. Tapi pilihan jalur aparat hukum ini adalah pilihan terakhir, itupun jika sudah tak bisa kompromi lagi secara baik-baik," sambung Cholil.