Tragedi Kanjuruhan, Amnesty Internasional: Bentuk Tim Pencari Fakta!
"Kami mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh."
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amnesty International Indonesia menyebut tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan peristiwa yang menyeramkan. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan hak hidup ratusan orang melayang dalam peristiwa itu.
"Ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang menyeramkan sekaligus memilukan. Perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini. Kami sampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, pun kepada korban luka yang saat ini sedang dirawat, kami berharap pemulihan kondisi yang segera," ujar Usman dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Daftar Rumah Sakit yang Tampung Korban Tragedi Kanjuruhan
Baca Juga: Rusuh di Kanjuruhan, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
1. Amnesty Internasional sayangkan tindakan aparat
Usman menyayangkan tindakan yang dilakukan dalam tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, perlu ada tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kasus tersebut.
“Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas. Bila perlu, bentuk segera Tim Gabungan Pencari Fakta," ucap dia.
"Tragedi ini mengingatkan kita pada tragedi sepak bola serupa di Peru tahun 1964 di mana saat itu lebih dari 300 orang tewas akibat tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa lalu membuat ratusan penonton berdesak-desakan dan mengalami kekurangan oksigen," sambungnya.
Usman menyebut akuntabilitas negara diuji dalam tragedi Kanjuruhan ini. Pemerintah juga diminta untuk transparan dalam mengungkap kasus tersebut.
"Kami mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh, transparan dan independen atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan serta mengevaluasi prosedur keamanan dalam acara yang melibatkan ribuan orang," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Minta Menkes-Khofifah Beri Perawatan Terbaik Korban Kanjuruhan