TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tragedi Kanjuruhan, Amnesty Internasional: Bentuk Tim Pencari Fakta!

"Kami mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh."

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Amnesty International Indonesia menyebut tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan peristiwa yang menyeramkan. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan hak hidup ratusan orang melayang dalam peristiwa itu.

"Ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang menyeramkan sekaligus memilukan. Perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini. Kami sampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, pun kepada korban luka yang saat ini sedang dirawat, kami berharap pemulihan kondisi yang segera," ujar Usman dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit yang Tampung Korban Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Rusuh di Kanjuruhan, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

1. Amnesty Internasional sayangkan tindakan aparat

Direktur Eksekutif Internasional Indonesia Usman Hamid datangi Gedung KPK bersama 57 Pegawai Nonaktif KPK pada Rabu (30/9/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Usman menyayangkan tindakan yang dilakukan dalam tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, perlu ada tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kasus tersebut.

“Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas. Bila perlu, bentuk segera Tim Gabungan Pencari Fakta," ucap dia.

"Tragedi ini mengingatkan kita pada tragedi sepak bola serupa di Peru tahun 1964 di mana saat itu lebih dari 300 orang tewas akibat tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa lalu membuat ratusan penonton berdesak-desakan dan mengalami kekurangan oksigen," sambungnya.

Usman menyebut akuntabilitas negara diuji dalam tragedi Kanjuruhan ini. Pemerintah juga diminta untuk transparan dalam mengungkap kasus tersebut.

"Kami mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh, transparan dan independen atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan serta mengevaluasi prosedur keamanan dalam acara yang melibatkan ribuan orang," kata dia.

2. Imbas tragedi Kanjuruhan, Jokowi minta PSSI hentikan sementara Liga 1!

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengentikan sementara Liga 1. Hal itu imbas dari tewasnya 129 orang atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Saya juga memerinthakan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu (2/10/2022).

Jokowi memerintahkan, Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk segera melakukan evaluasi.

"Khusus kepada kapolri saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini untuk itu," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi Minta Menkes-Khofifah Beri Perawatan Terbaik Korban Kanjuruhan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya